Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Minggu, 21 Oktober 2012

PIDATO MILAD KE 103 PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA SURABAYA


     Alhamdulillah atas rahmat-Nya pada tanggal 8 Dzulhijjah 1433 Hijriyah ini kita dapat memperingati Milad Muhammadiyah Ke 103.  Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang berjuang bagi tegaknya Islam.
     Persyarikatan kita ini bisa eksis selama lebih dari 1 Abad semata-mata karena keikhlasan dan tekad kuat Anggota dan Pimpinan sejak KHA Dahlan hingga sekarang. Ini membuktikan 
1. Adanya ‘azam, tekad yang kuat
2. Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah memberi manfaat
     Untuk itu wajib kita bersyukur kepada Allah yang menciptakan itu semua.
     Selain itu sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada para pendahulu kita yang telah meletakkan landasan yang kokoh bagi Persyarikatan dan Amal Usahanya sejak tingkat Ranting hingga Pusat. Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik.
     Oleh sebab itu  kita wajib meneruskan perjuangan mereka dengan prinsip yang sama sekalipun tantangannya berbeda. Semoga kita diberi kekuatan Allah. 
Ucapan Terima Tasih
     Pada Milad Ke 103 ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Jajaran Pemerintahan dan DPRD, Ormas, Parpol, kalangan perbankan, media massa, dan seluruh elemen masyarakat di Kota Surabaya
2. Seluruh Sesepuh, Anggota, Pimpinan Persyarikatan, Unsur Pembantu Pimpinan, Organisasi Otonom, Takmir Masjid dan Mushalla, serta Amal Usaha lainnya sejak tingkat Ranting, Cabang, dan Daerah
3. Saudara-saudara yang bekerja di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah baik di Sekolah dan Madrasah, Rumah Sakit dan Balai Pengobatan, Panti Asuhan, Masjid/Mushalla, Koperasi, dan Amal Usaha lainnya, serta para pegawai Kantor Pimpinan Muhammadiyah
4. Seluruh  pemangku kepentingan Muhammadiyah mulai dari pelajar Sekolah beserta orang tuanya; pasien Rumah Sakit dan Balai Pengobatan;   
5. Kaum Muslimin yang menjadi jamaah Masjid, Mushalla, Pengajian, Lapangan Shalat ‘Id; dan para kontributor yang membantu penyelenggaraan Panti Asuhan dan layanan sosial lainnya.
     Partisipasi beliau-beliau itu memberi makna penting bagi keberadaan dan kemajuan     Muhammadiyah dan Amal Usahanya. Jazakumullah.

Tema Milad 
     Tema Milad Ke 103 yang ditetapkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ialah  “Sang Surya Tiada Henti Menyinari Negeri”.
     Tema tersebut mengandung makna bahwa warga Muhammadiyah harus selalu memiliki semangat dan kekuatan laksana matahari menyinari dunia yang  mencerahkan, menyehatkan, dan memberi inspirasi serta tenaga.
     Semangat dan kekuatan itu diperlukan untuk merespon perkembangan saat ini yang disebut New Wave, gelombang baru peradaban. Dalam hal politik dan kebudayaan diwarnai oleh kentalnya kepentingan politik, kebebasan berserikat dan berekspresi atas nama hak asasi manusia. Dalam bidang ekonomi kepentingan bisnis menjadi primadona karena setiap orang berhasrat memperoleh penghasilan yang besar.
     Tak sedikit orang yang cenderung menghalalkan segala cara sehingga kejujuran jadi langka, penyalahgunaan kekuasaan menjadi biasa, keadilan menjadi barang mahal. Hal ini mencerminkan lemahnya karakter akibat ditinggalkannya Ajaran Allah.
     Kita menyaksikan bahwa mereka yang tidak memiliki kekuatan, pengetahuan, kecakapan, dan jaringan kemitraan menjadi tersisih. Ketimpangan dan kecemburuan sosialpun merebak. Tindak kekerasan dan kejahatan meningkat. Tidak sedikit orang yang  apatis, dan putus asa karena kehilangan semangat hidup.
momentum milad.
     Maka momentum Milad ini harus dijadikan titik tolak memperbaharui semangat dakwah Muhammadiyah. Jangan ada lagi kemalasan dan kebekuan jika tak ingin digilas oleh roda perubahan. Sehubungan dengan hal itu Pimpinan Daerah Muhammadiyah menyerukan kepada seluruh Keluarga Besar Muhammadiyah di Kota Surabaya untuk:
     Pertama, memakmurkan Mushalla dan Masjid Muhammadiyah dengan ibadah dan kajian agama guna meneguhkan Islam dan mencerahkan ummat sehingga syi’ar Muhammadiyah bersinar di setiap Ranting, kampus sekolah, dan seluruh Amal Usaha.
     Kedua, Pimpinan Ranting hendaknya mengkonsolidasikan seluruh Warga dan Simpatisannya menghidupkan Semangat PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan menyantuni kaum dlu’afa` dan mereka yang dirundung masalah. Kegiatan itu diwujudkan dalam program Gerakan Jamaah, Keluarga Sakinah, dan Qoryah Thoyyibah sehingga figur Muhammadiyah menjadi panutan bagi masyarakat di sekelilingnya.
     Ketiga, Pimpinan Cabang hendaknya menerapkan model kepemimpinan transformatif yaitu membuat tahapan langkah dan membuka partisipasi Anggota dan masyarakat guna memajukan gerakan dan Amal Usaha. Perlu kita ketahui bahwa potensi Umat Islam adalah potensi besar. Jika Muhammadiyah tidak memanfaatkannya maka akan dimafaatkan oleh yang lain.
     Keempat, seluruh Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) seperti Majelis dan Lembaga hendaknya makin kreatif agar keberadaan Amal Usaha semakin kuat dan bermutu. Kesenjangan antar Amal Usaha harus diatasi.
     Hal ini penting karena ada dua masalah yang dihadapi Amal Usaha yaitu (1) kebijakan yang semakin pro rakyat dalam bidang pendidikan dan kesehatan; (2) masuknya pemodal kuat dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Jika Amal Usaha tak memiliki keunggulan akan kehilangan daya tarik.
     Selain itu Muhammadiyah harus memiliki primadona baru seperti ekonomi, kesejahteraan, dan advolasi. Alasannya sebuah gerakan besar harus memiliki daya tahan kuat karena mampu memberi nilai tambah tingkat  ekonomi para Anggotanya; mempunyai dana dan logistik yang memadai guna menyantuni mereka yang lemah dan dilanda musibah.
     Kelima, Seluruh Pimpinan Amal Usaha beserta mereka yang bekerja di dalamnya hendaknya meyakini bahwa keberadaan mereka bukan sekedar sebagai profesi akan tetapi menjadi bagian integral dari Persyarikatan. Oleh karena itu tutur kata, tindakan,  gaya hidup, etos dan prestasi kerjanya mencerminkan kemuliaan Islam dan kesungguhan Muhammadiyah dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu semestinya mereka terlibat dalam organisasi dan gerakan Muhammadiyah.
     Keenam, para peserta didik Muhammadiyah harus menyadari bahwa mereka sekolah bukan sekedar berprestasi dalam akademik dan IPTEK akan tetapi menjadi komunitas pembentukan karakter agar kelak di kemudian hari menjadi kader Persyarikatan sekaligus kader bangsa yang berperan dalam membangun peradaban utama  yang dilandasi nilai-nilai Ilahiyah.
khatimah
     Demikianlah semoga Milad Muhammadiyah Ke 103 dalam hitungan Tahun Hijriyah dan 100 tahun dalam hitungan Miladiyah ini menjadi momentum untuk maju. Semoga Allah SWT selalu memberikan taufik dan ma’unahnya kepada kita semua.

Surabaya, 08 Dzulhijjah 1433 H / 24 Oktober   2012 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA