Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Minggu, 09 November 2014

SANG PAHLAWAN PEMBEBAS DAN PEMBERDAYA

Oleh : Abdul Hakim, M.Pd.I
Pahlawan adalah siapa pun mereka yang telah berjasa bagi individu, komunitas, institusi, bangsa, dan negara. Jika definisi sederhana ini kita gunakan untuk menyebut sosok pahlawan, tentu banyak orang yang dapat kita sebut pahlawan. Siapa pun kita tentu bisa memberikan kontribusi bagi nilai-nilai kemanusiaan.

Pertama, pahlawan adalah mereka yang telah berjuang dan berkorban jiwa dan raga tanpa pamrih demi membela dan membebaskan tanah air dari penjajah atau kolonialis. Di negeri ini, kita mengenal sosok pahlawan. Di ataranya, Diponegoro , Imam Bonjol, Cut Nya' Dien, Kartini, Hasanuddin, Pattimura, Sukarno-Hatta, dan Jendral Sudirman. Tentu, termasuk pahlawan adalah beratus, beribu, bahkan berjuta lainnya yang telah gugur di medan laga, berjuang demi meraih atau mempertahankan kemerdekaan yang tidak tercatat di lembar buku sejarah. Dalam perspektif ini, sejarah telah mencatat para pejuang yang telah berkorban demi tegaknya Islam. Maka, kita mengenal pahlawan Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khondak, Perang Salib, dan mujahid lainnya. Di era modern, kita juga mengenal para syahid yang gugur demi kemerdekaan dan kedaulatan negerinya di Palestina, Afganistan, Irak, Kashmir yang gugur akibat kekejaman Zionis Israrel atau Barat dan Sekutunya.

Kedua, pahlawan adalah mereka yang telah berjasa di medan dakwah dan pendidikan demi kebangkitan Islam atau demi izzul Islam wal muslimin. Djamaluddin Al-Afgani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridho, yang telah menginspirasi K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-dakwah amar makrruf dan nahi munkar. Para pimpinan Muhammadiyah dan mereka yang terus berkomitmen mengemban visi dan misi organisasi tajdid dan pemberdaya umat ini, tentu layak disebut pahlawan.

Ketiga, para pecinta dan pelestari lingkungan adalah pahlawan, yakni mereka yang telah gigih berjuang menyelamatkan lingkungan dari berbagai limbah yang mengakibatkan pencemaran udara, laut, dan darat, atau dari pembalakan liar, atau para penebang dan pembakar hutan. Pahlawan adalah mereka yang telah menyelamatkan flora dan fauna, menyelamatkan satwa dari para pemburu liar demi kepentingan bisnis para pemilik modal.

Keempat, para pahlawan adalah mereka yang berhasil mengentas wanita tuna susila dari lembah dan limbah hitam prostitusi untuk kembali ke jalan yang benar. Pahlawan adalah para penguasa atau pejabat yang menutup lokalisasi pemuas nafsu syahwat ini demi menyelamatkan dan memuliakan harkat dan martabat wanita, anak-anak, keluarga, dan masyarakat, bangsa dan negara.

Kelima, pahlawan adalah mereka yang tidak menghalalkan segala cara, melegalkan kekerasan, teror, atau ancaman apa pun demi memaksakan agama dan idiologi, atau mencapai target ekonomi, sosial, dan politik, baik tanpa atau atas nama agama, keyakinan, atau kepercayaan apa pun.

Keenam, pahlawan adalah siapa pun mereka yang gigih memerangi penggunaan, peredaran, atau perdagangan narkoba yang telah terbukti merusak moralitas dan masa depan bangsa, khususnya generasi muda. Pahlawan adalah mereka yang berjuang membebaskan negeri ini dari jaringan peredaran dan perdagangan narkoba, baik lokal, regional, maupun internaasional.

Ketujuh, para pahlawan adalah para ibu yang telah dengan tulus mengandung, melahirkan, mendidik dan membesarkan putra-putri mereka dengan penuh tulus, cinta dan dedikasi demi melahirkan generasi salih dan salihah, sebagai generasi terbaik. Para pahlawan adalah para ibu yang gigih mendidik putra-putrinya agar tidak tumbuh menjadi generasi sesat, generasi yang tidak memiliki kesadaran hidup untuk beribadah, selain memuaskan nafsu baik yang tergabung dalam komunitas geng bonek, geng motor, geng miras, geng curanmor, geng seks bebas, geng judi, geng narkoba, atau geng liar lainnya.

Kedelapan, pahlawan adalah para penguasa, pejabat, pengusaha, wakil rakyat, relawan, atau siapapun yang berjuang melawan suap dan korupsi yang menjadikan Indonesia negara terkorup di Asia, dan nomor tiga di dunia, serta telah mengakibatkan krisis ekonomi, politik, hukum, pendidikan,budaya, lingkungan sampai akhir zaman.

Kesembilan, pahlawan adalah para dermawan, siapa pun Anda, baik dalam kondisi lapang atau sempit, yang telah menyadari dan menjadikan diri sebagai muzakky, menyerahkan harta daalam bentuk zakat, infak dan shodaqoh demi memberdayakan kaum dhuafaa, fakir-miskin, kaum cacat, dan mereka yang menjadi korban sistem materialisme, kapitalisme, sekulerisme, dan liberalisme.

Kesepuluh, pahlawan adalah orang-orang beriman yang telah gigih berkhidmat demi kemurnian Islam dari faham sesat materialisme, sekulerisme, kapitalisme, liberalisme, dan faham sinkretis lainnya yang telah terbukti mengakibatkan manusia terpuruk dalam kehidupaan jahiliyah modern di bawah naungan karakter dan nafsu sombong, riya’, ujub, dengki, rakus, kikir, dan dusta, serta menghalalkan segala cara.

“Dan aku tidak membebaskan diriku dari nafsu, karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sungguh, Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (al-Qur’an, Surat Yusuf ayat 53).

Tentunya, sederet pahlawan bisa disebutkan lagi. Setiap orang sesungguhnya bisa jadi pahlawan pembebas, pencerah dan pemberdaya. Sebab, memang tidak seorang pun yang berharap dilahirkan untuk menjadi seorang pecundang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA