Alhamdulillah atas rahmat-Nya pada tanggal 8 Dzulhijjah 1433 Hijriyah ini kita dapat memperingati Milad Muhammadiyah Ke 103. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang berjuang bagi tegaknya Islam.
Persyarikatan
kita ini bisa eksis selama lebih dari 1
Abad semata-mata karena keikhlasan dan tekad kuat Anggota dan Pimpinan sejak KHA
Dahlan hingga sekarang. Ini membuktikan
1. Adanya
‘azam, tekad yang kuat
2. Kelahiran
dan keberadaan Muhammadiyah memberi manfaat
Untuk
itu wajib kita bersyukur kepada Allah yang menciptakan itu semua.
Selain
itu sudah sepantasnya kita berterima
kasih kepada para pendahulu kita yang telah meletakkan landasan yang kokoh bagi
Persyarikatan dan Amal Usahanya sejak
tingkat Ranting hingga Pusat. Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik.
Oleh
sebab itu kita wajib meneruskan perjuangan
mereka dengan prinsip yang sama sekalipun tantangannya berbeda. Semoga kita diberi
kekuatan Allah.
Pada
Milad Ke 103 ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Jajaran
Pemerintahan dan DPRD, Ormas, Parpol, kalangan perbankan, media massa, dan
seluruh elemen masyarakat di Kota Surabaya
2. Seluruh
Sesepuh, Anggota, Pimpinan Persyarikatan,
Unsur Pembantu Pimpinan, Organisasi Otonom, Takmir Masjid dan Mushalla, serta Amal
Usaha lainnya sejak tingkat Ranting, Cabang, dan Daerah
3. Saudara-saudara
yang bekerja di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah baik di Sekolah dan Madrasah, Rumah Sakit dan Balai
Pengobatan, Panti Asuhan, Masjid/Mushalla, Koperasi, dan Amal Usaha lainnya, serta
para pegawai Kantor Pimpinan Muhammadiyah
4. Seluruh
pemangku kepentingan Muhammadiyah mulai
dari pelajar Sekolah beserta orang tuanya; pasien Rumah Sakit dan Balai Pengobatan;
5. Kaum Muslimin yang menjadi jamaah Masjid,
Mushalla, Pengajian, Lapangan Shalat ‘Id; dan para kontributor yang membantu
penyelenggaraan Panti Asuhan dan layanan sosial lainnya.
Partisipasi
beliau-beliau itu memberi makna penting bagi keberadaan dan kemajuan Muhammadiyah dan Amal Usahanya. Jazakumullah.
Tema Milad
Tema
Milad Ke 103 yang ditetapkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ialah “Sang Surya Tiada Henti Menyinari Negeri”.
Tema
tersebut mengandung makna bahwa warga Muhammadiyah harus selalu memiliki semangat
dan kekuatan laksana matahari menyinari dunia yang mencerahkan, menyehatkan, dan memberi
inspirasi serta tenaga.
Semangat
dan kekuatan itu diperlukan untuk merespon perkembangan saat ini yang disebut New
Wave, gelombang baru peradaban.
Dalam hal politik dan kebudayaan diwarnai
oleh kentalnya kepentingan politik, kebebasan berserikat dan berekspresi atas
nama hak asasi manusia. Dalam bidang ekonomi kepentingan bisnis menjadi
primadona karena setiap orang berhasrat memperoleh penghasilan yang besar.
Tak
sedikit orang yang cenderung
menghalalkan segala cara sehingga kejujuran jadi langka, penyalahgunaan kekuasaan menjadi biasa, keadilan
menjadi barang mahal. Hal ini mencerminkan lemahnya karakter akibat
ditinggalkannya Ajaran Allah.
Kita
menyaksikan bahwa mereka yang tidak
memiliki kekuatan, pengetahuan, kecakapan, dan jaringan kemitraan menjadi tersisih. Ketimpangan dan kecemburuan sosialpun
merebak. Tindak kekerasan dan kejahatan meningkat. Tidak
sedikit orang yang apatis, dan putus asa
karena kehilangan semangat hidup.
momentum milad.
Maka
momentum Milad ini harus dijadikan titik tolak memperbaharui semangat dakwah
Muhammadiyah. Jangan ada lagi kemalasan dan kebekuan jika tak ingin digilas
oleh roda perubahan. Sehubungan dengan hal itu Pimpinan Daerah Muhammadiyah menyerukan kepada seluruh Keluarga Besar
Muhammadiyah di Kota Surabaya untuk:
Pertama, memakmurkan Mushalla dan Masjid
Muhammadiyah dengan ibadah dan kajian agama guna meneguhkan Islam dan
mencerahkan ummat sehingga syi’ar Muhammadiyah bersinar di setiap Ranting, kampus
sekolah, dan seluruh Amal Usaha.
Kedua, Pimpinan Ranting hendaknya mengkonsolidasikan
seluruh Warga dan Simpatisannya menghidupkan Semangat PKO (Penolong
Kesengsaraan Oemoem) dengan menyantuni kaum dlu’afa` dan mereka yang
dirundung masalah. Kegiatan itu
diwujudkan dalam program Gerakan Jamaah, Keluarga Sakinah, dan Qoryah Thoyyibah
sehingga figur Muhammadiyah menjadi panutan bagi masyarakat di sekelilingnya.
Ketiga, Pimpinan Cabang hendaknya
menerapkan model kepemimpinan transformatif yaitu membuat tahapan langkah dan
membuka partisipasi Anggota dan masyarakat guna memajukan gerakan dan Amal
Usaha. Perlu kita ketahui bahwa potensi Umat Islam adalah potensi besar.
Jika Muhammadiyah tidak memanfaatkannya
maka akan dimafaatkan oleh yang lain.
Keempat, seluruh Unsur Pembantu Pimpinan
(UPP) seperti Majelis dan Lembaga hendaknya makin kreatif agar keberadaan Amal
Usaha semakin kuat dan bermutu. Kesenjangan
antar Amal Usaha harus diatasi.
Hal
ini penting karena ada dua masalah yang dihadapi Amal Usaha yaitu (1) kebijakan yang semakin pro
rakyat dalam bidang pendidikan dan kesehatan; (2) masuknya pemodal kuat dalam
bidang pendidikan dan kesehatan. Jika Amal Usaha tak memiliki keunggulan akan
kehilangan daya tarik.
Selain
itu Muhammadiyah harus memiliki primadona
baru seperti ekonomi, kesejahteraan, dan advolasi. Alasannya sebuah gerakan
besar harus memiliki daya tahan kuat karena mampu memberi nilai tambah
tingkat ekonomi para Anggotanya; mempunyai dana dan logistik yang memadai guna
menyantuni mereka yang lemah dan dilanda
musibah.
Kelima,
Seluruh Pimpinan Amal Usaha beserta mereka yang bekerja di dalamnya hendaknya
meyakini bahwa keberadaan mereka bukan sekedar sebagai profesi akan tetapi
menjadi bagian integral dari Persyarikatan. Oleh karena itu tutur kata,
tindakan, gaya hidup, etos dan prestasi
kerjanya mencerminkan kemuliaan Islam dan kesungguhan Muhammadiyah dalam
mencapai tujuan. Oleh
karena itu semestinya mereka terlibat dalam organisasi dan gerakan
Muhammadiyah.
Keenam, para peserta didik Muhammadiyah
harus menyadari bahwa mereka sekolah bukan sekedar berprestasi dalam akademik
dan IPTEK akan tetapi menjadi komunitas pembentukan karakter agar kelak di
kemudian hari menjadi kader Persyarikatan sekaligus kader bangsa yang berperan
dalam membangun peradaban utama yang
dilandasi nilai-nilai Ilahiyah.
khatimah
Demikianlah
semoga Milad Muhammadiyah Ke 103 dalam hitungan Tahun Hijriyah dan 100 tahun
dalam hitungan Miladiyah ini menjadi momentum untuk maju. Semoga
Allah SWT selalu memberikan taufik dan ma’unahnya kepada kita semua.
Surabaya,
08 Dzulhijjah 1433 H / 24 Oktober 2012 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar