Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Selasa, 27 Agustus 2013

WASPADAI GEJALA STROKE RINGAN

Tanya Jawab Kesehatan bersama dr. Afrita Amalia Laitupa (Kabid Medis RS Muhammadiyah Surabaya)

Pertanyaan : Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dok, beberapa waktu yang lalu tangan kanan saya tidak dapat digerakkan sama sekali. Rasanya lemas sekali, dibuat pegang sesuatu tidak bisa. Tapi kurang lebih 4 jam, tangan saya pulih kembali. Kemudian saya merasa pelo tapi hanya sesaat, kira-kira 30 menit tapi normal lagi. Saya periksakan ke dokter katanya stroke ringan. Mohon penjelasan tentang stroke ringan tersebut dok, apakah bisa saya terserang lagi? Terima kasih (Sumiati, Surabaya).

Wa'alaikumsalam. Wr. Wb. 

Bu sumiati, Kalau dilihat dari gejala yang terjadi pada ibu, kemungkinan ibu memang mengalami TIA (Transient Ischaemic Attack) atau bahasa awamnya adalah stroke ringan. TIA adalah gangguan aliran darah ke otak secara mendadak, local, singkat, dan menghilang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Bila dibiarkan saja tanpa pengobatan, maka kira-kira 30 persennya akan berkembang menjadi stroke, dan 50 persennya terjadi pada tahun pertama, terutama bila penderita mengalami TIA berulang. Oleh karena itu, TIA disebut juga Mini Stroke / Stroke Ringan. 

Gejala TIA biasanya akan menghilang dalam beberapa menit sampai jam, tetapi tak lebih dari 24 jam. Bila lebih dari 24 jam gejala belum menghilang, maka sudah disebut stroke. TIA dapat dianggap sebagai peringatan akan adanya risiko terkena stroke, sekaligus sebagai kesempatan untuk mencegah sebelum stroke yang sesungguhnya terjadi.

Tanda-tanda adanya Serangan TIA adalah sebagai berikut :
1. Salah satu sisi tubuh Anda terasa kebas (mati rasa) dan berat.
2. Kesulitan menggerakkan lengan, leher, wajah hanya pada satu sisi tubuh.
3. Pandangan kabur dan suram, atau segala sesuatu tampak dobel bahkan Anda tak bisa melihat sama sekali.
4. Susah bicara, huruf atau kata yang diucapkan berantakan (pelo).
5. Sulit mengerti suatu susunan huruf.
6. Merasa sulit berdiri tegak dan berjalan lurus, pusing, atau jadi ceroboh.

Penyebab TIA sama dengan stroke penyumbatan, yaitu karena adanya penimbunan kolesterol di dinding pembuluh darah otak atau adanya gumpalan darah dalam aliran darah ke otak dari bagian tubuh yang lain, seringkali berasal dari jantung.

Tujuan pengobatan yaitu untuk pencegahan terhadap TIA berulang dan stroke. Dengan cara memastikan tidak ada perdarahan di dalam otak dan segera memberi obat anti trombotik untuk mencegah pembekuan / penggumpalan darah yang menyebabkan utama dari serangan ini. Kemudian mencari faktor resiko utama penyebab TIA. 

Faktor risiko TIA ada yang dapat dirubah dan ada yang tidak. Yang tidak bisa diubah, seperti riwayat keluarga, umur, jenis kelamin, dan ras. Dan yang dapat dirubah adalah sebagai berikut: 
- Ada riwayat penyakit jantung,
- Tekanan darah tidak normal,
- Kolesterol tinggi,
- Diabetes,
- Obesitas,
- Merokok,
- Peminum alkohol.

Pencegahan TIA bisa berupa makan makanan rendah kolesterol, lemak, dan rendah garam, banyak makan sayuran dan buah-buahan, berhenti merokok, olahraga rutin, menurunkan berat badan bila kelebihan, kontrol ketat kadar gula darah bila kencing manis, dan jaga tekanan darah tetap optimal. Bila perlu dengan mengkonsumsi obat-obatan dari dokter secara rutin dan tepat dosis. 
Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat. Wassalam.

1 komentar:


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA