Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Kamis, 07 Februari 2013

NEGERI SEJUTA MASJID



(Oleh : Abdul Hakim, M.Pd.I)

Tidak ada negeri dengan tempat ibadah umat Islam sebanyak di negeri kita ini. Lebih dari sejuta tempat ibadah. Tiga ratus ribu masjid. Selebihnya berupa musholla, langgar, atau surau. Wajar memang, sebab jumlah umat Islam di negeri ini jumlahnya mayoritas di antara 240 juta penduduk. Jumlah umat Islam Indonesia bahkan terbesar di dunia. Jadi, bila masjid dan musholla mencapai ratusan ribu, bahkan lebih dari sejuta itu hal yang layak dimaklumi. Masjid-masjid itu terus bertumbuhan sebab masyararakat yakin membangun masjid adalah ibadah sekaligus amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Karena itu ada masjid yang dibangun dengan dana individu, kelompok,  swasta, dan pemerintah.

Masjid-masjid kita juga memiliki ciri khas : bersejarah, indah, besar, bahkan ada yang unik. Lihatlah masjid-masjid peninggalan wali songo seperti Masjid Ampel, masjid Menara Kudus, Masjid Jepara, masjid Sunan Giri, Masjid Kauman, Masjid Jamik Cirebon, Masjid Raya Aceh Darussalam, Masjid jamik Pekan Baru, Masjid jamik di Ternate, masjid jamik Betawi, masjid jamik Banjarmasin, dan masjid jamik lainnya. Lihat pula masjid  dengan arsitektur modern seperti masjid Istiqlal Jakarta, Al-Akbar Surabaya,  Al-Markazul Islam Makassar, Kubah Emas, Puncak Jawa Barat, Ta’awun Bogor. dan masjid besar lainnya.


Di jaman Orde Baru, ribuan Masjid Amal Bakti Muslim Pancasila  didirikan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan umat Islam. Kita juga  memiliki sejumlah masjid dengan arsitektur khas Cina seperti masjid Cheng Hoo di Surabaya, Pandaan, Medan dan di beberapa kota lainnya. Tidak ketinggalan tentu model dan corak ratusan ribu musholla, langgar, atau surau dengan ciri bangunan khas  yang bertebaran di berbagai pelosok daerah, pesisir, di atas bukit atau di lereng gunung.

Tetapi, ada yang harus menjadi bahan renungan umat Islam. Sudahkah masjid dan musholla yang demikian besar itu telah kita makmurkan? Adakah  masjid-masjid itu telah memenuhi fungsinya sebagaimana nabi memakmurkannya untuk menanamkan aqidah, penegakan syari’ah, membangun jamaah dan ukhuwah Islam, pusat dakwah, pusat informasi, pusat pelayanan dan pengentasan problem social-ekonomi, pencerahan akhlak, di samping tentu saja sebagai sentra ibadah ritual. Adakah masjid-masjid kita menjadi bagian solusi signifikan bagi pemecahan banyak problem umat?

Harus kita akui jumlah masjid dan musholla di negeri ini memang  luar biasa besar  jika dibanding tempat ibadah pemeluk agama lainnya di dunia. Tetapi harus kita akui pula fungsi masjid baru sebatas tempat pelaksanaan ibadah ritual : sholat, tadarus Alquran, tahlilal, dan yasinan. Yang lebih ironis banyak masjid dengan pengurus yayasan atau takmir yang tidak memahami Islam, tidak memahami fungsi masjid, tidak menjadi bagian jamaah, tidak memahami manajemen masjid, bahkan tidak jarang menjadi penghambat bagi kegiatan-kegiatan pemakmuran masjid.

Maka, harus segera disadari oleh para pengelola khususnya dan segenap umat Islam, bahwa masjid adalah sentra pencerahan spiritual, intelektual, emosional, sosial, dan kultural. Masjid adalah baitulloh,  basis ibadah, pemberdayaan, pembudayaan, peradaban demi kehormatan, martabat  dan keunggulan umat Islam. Imam  dan jamaah masjid adalah simbol kepemimpinan dan  kehidupan umat Islam. Alquran Surat Attaubah 19 menegaskan hanya orang beriman yang dapat memakmurkan masjid. Ya, yang dapat memakmurkan sejuta masjid dan musholla kita!  Bukan umat lain!  (Abdul Hakim, M.Pd.I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA