Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Rabu, 13 Februari 2013

MEMBERDAYAKAN MASJID SEBAGAI PUSAT PENCERAHAN PERADABAN



Oleh : Abdul Hakim, M.Pd.I.

Masjid adalah salah satu ikon utama umat Islam. Keberadaan masjid  tidak  sekedar sebagai tempat ibadah ritual seperti sholat dan aktifitas dzikir lainnya. Berbeda dengan tempat-tempat ibadah umat lain, masjid memiliki banyak fungsi penting dan strategis bagi pembinaan umat.  Sejarah keemasan  Islam mencatat peran masjid sebagai pusat pencerahan dan pemberdayaan. Selain sebagai pusat ibadah ritual atau komunikasi spiritual, Rosululloh menjadikan  masjid sebagai pusat pendidikan Islam (Tarbiyatul Islam), dakwah, informasi, dan basis pembangunan jamaah. Rosululloh menanamkan nilai-nilai Islam yang bersifat universal tersebut dari  masjid, selain dari bilik sederhana beliau. Setelah hijrah ke Madinah, Rosululloh kemudian membangun masjid pertama yakni masjid Quba  sebagai basis pembinaan umat.  Nabi menjadikan masjid Quba sebagai sentra pembinaan aqidah, syari’ah, ibadah,  akhlak, dan dakwah, serta perjuangan menegakkan Islam.
 Berkat bimbingan Nabi Muhammad SAW,  umat Islam mengalami revoluasi spiritual, intelektual, emosional, social, dan kultural.  Kehadiran Nabi di belantara kehidupan masyarakat jahiliyah tersebut digambarkan Alquran sebagai pencerah dari gelap menuju cahaya (min adzdzulumati ila an nuur). Berkat bimbingan nilai-nilai Islam, masyarakat mengenal eksistensi Tuhan dan menjadikan hidup sebagai ladang penghambaan kepada-Nya. Berkat Islam, manusia mengenal eksistensinya sebagai khalifah, mengenal tatahukum, norma, etika, dan akhlaq yang bersifat universal. Berkat Islam, manusia mengenal eksistensi alam raya sebagai ciptaan-Nya, sekaligus sebagai sarana untuk melaksanakan amanat ketuhanan, kemanusiaan dan kesemestaan.


Sejarawan besar, Lamartine, sebagaimana dikutip Syafii Antonio dalam “Muhammad Saw, The Super Leader Super Manajer”, 2009, dengan takjub menyatakan, “Apakah ada manusia yang lebih hebat dari Muhammad? Dia adalah filsof orator, rasul, legislator, panglima perang, negosiator ulung, enovator, dan leader, pemimpin negara berasas agama.” Syafii Antonio menyimpulkan sukses-sukses kepemimpinan Rosululloh meliputi  Bidang Kepemimpinan dan Pengembangan Diri (Leadership & Personal Development), Kepemimpinan Bisnis dan Kewirausahaan (Business & Enterepreneurship Leadership), Manajemen Dakwah, Kepemimpinan Sosial-Politik, Guru Pembelajaran dan Peradaban, Pengembangan Hukum, dan Pemimpin Militer
Michael H. Hart dalam “The 100 a Ranking of The Most Persons in History” memilih Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya tokoh yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dalam bidang spiritualitas, maupun dalam bidang kemasyarakatan. Hart menulis, Muhammad berhasil mengelola bangsa yang semula keras, egoistis, barbar, terbelakang, terpecah-belah menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, social, politik, pendidikan, budaya, dan militer. Muhammad adalah guru peradaban yang melahirkan tokoh sekaliber khalifah Abu Bakar, Umar bin Khottob, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Tholib. Era kekhalifahan ini kemudian dilanjutkan dengan melahirkan tokoh-tokoh besar di masa Umayyah, Abbasiyah, dan Usmaniyah.
Berkat Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Selama kurun waktu sembilan abad Islam melahirkan puncak peradaban emas. Muncul berbagai temuan baru dalam bidang teologi, filsafat, Aljabar,  kimia, fisika, biologi,  botani , dan seni. Demikian pula arsitektur, astromi, ilmu kedokteran. geografi,  dan moneter. Dalam bidang teologi dan filsafat kita mengenal nama besar Al-Ghozali, Ibnu Taymiyah, Ibnu Rusyd, dan Rumi. Dalam bidang Kedokteran kita mengenal Ibnu Sina dan Al-Kindi. Dalam bidang Sejarah kita mengenal sejarawan Ibnu Khaldun.
Sejarah kemudian mencatat peradaban Islam berkembang pesat menggululi peradaban mana pun. Peradaban Islam Eropa, Yunani, Persia, dan Cina. Selain Makkah dan Madinah kita mengenal kota-kota peradaban Islam di Spanyol, Turki, Mesir, Persia, Cina, India, sampai Indonesia. Beragam peninggalan peradaban Islam tampak dari beragam bangunan megah seperti Masjid Cordoba di Spanyol, Istana Alhambra, masjid Aya Sophia, Masjid Al Azhar Kairo, Masjid Biru di Istambul Turki, Masjid Umayyah di Damaskus.
Pusat-pusat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan  berdiri megah di Irak, Persia, Mesir, Spanyol, Turki, dan di berbagai kota besar lainnya di Eropa, Afrika Utara, dan Asia. Universitas Nizamiyah dan Al-Azhar Kairo serta berbagai perpustakaan besar dibangun di Bagdad,  Persia, di Mesir, dan Turki. Demikian pula rumah sakit besar berdiri seperti Al-Dudi di Bagdad, Al-Nuri di Damaskus, Al-Manshuri di Kairo, dan Al-Marakisy di Maroko.
Puncak-puncak peradaban itu tentu bukan sekedar jejak kejayaan masa lalu  yang menjadi catatan sejarah. Puncak-puncak peradaban itu adalah energy yang harus mengilhami umat Islam untuk membangun peradaban Islam di era modern. Ketika dunia di landa krisis multidimensi, khususnya krisis moral, dunia sebenarnya tengah menunggu bangkitnya peradaban baru Islam, yakni peradaban yang dilandasi kemurnian Aqidah, kemajuan ilmuj pengetahuan dan teknologi untuk penyelamatan harkat dan martabat kemanusiaan.
Puncak-puncak peradaban Islam itu lahir, tumbuh, dan besar dari masjid sebagai pusat pencerahan peradaban. Beratus ribu masjid di negeri ini sudah saatnya diberdayakan selain sebagai pusat ibadah, juga menjadi pusat pencerahan bagi kebangkitan umat Islam dalam bidang ilmu-pengetahuan dan teknologi, ekonomi, budaya, social, politik, hukum, pendidikan, lingkungan hidup, dan beragam hajat kemanusian universal lainnya. Tentu, peran dan fungsi masjid tidak dapat dipisahkan dengan sistem manajemen dan kualitas sumber daya manusia pengelola, serta umat Islam secara keseluruhan.
Surabaya, Robiul Awal 1434

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA