Awal mula keberadaan Panti Asuhan Muhammadiyah Genteng yang berada di Jl. Grogol III/12 Surabaya ini merupakan institusi sosial dibawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tambak Sari khususnya, dalam binaan Panti Asuhan Muhammadiyah Gresikan. Seiring dengan perkembangan perkembangan kota dan untuk menyesuaikan tata wilayah pemerintahan maka dilakukan peralihan tanggung jawab dan wewenang menjadi di bawah naungan PCM Genteng sejak tanggal 7 Rajab 1424 H atau bertepatan dengan tanggal 14 September 2003 M.
Dalam perkembangannya Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Genteng ini menempatkan diri dalam barisan gerakan sosial kemasyarakatan guna membantu warga sekitar yang notabene adalah anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Hal itu dapat dilihat dari jumlah anak asuhnya yang mendapat santunan yang jumlahnya berkisar 15 (lima belas) anak yang terdiri dari jenjang pendidikan dari SD hingga SMA/SMK (6 anak di SD, 5 Anak di SMP, dan 4 anak di SMK).
Setiap hari anak asuh Panti melakukan aktifitas seperti biasa yaitu pagi hari bersekolah dan sore hari hingga malam hari mereka mendapatkan pembinaan agama berupa kajian fiqih dan Al-Qur'an yang dibina oleh Ust. Budi Santoso dan Ust. Abd. Wachid. Selain kegiatan pembinaan agama yang dilakukan rutin setiap hari mereka juga diajak untuk mengikuti kajian Ahad pagi yang diadakan di Masjid Bahagia yang beralamatkan Jl. Makam Peneleh Surabaya. Selain rutinitas keagamaan yang diberikan ada pula pembinaan berupa bimbingan belajar bagi mereka secara intensif yang didampingi oleh pembina dan pengajar mahasiswa. Para mahasiswa ini mendapat tugas dari pengurus Panti guna mendampingi anak asuh dalam proses kegiatan belajar dan persiapan sekolah esok hari.
Rutinitas yang dilakukan anak-anak itu jika diperhatikan memang terjadi kejenuhan. Namun hal tersebut tidaklah membebani mereka karena kondisi gedung Panti seluas 105 m2 yang ramah dan penuh kekeluargaan membuat mereka merasa senang, nyaman dan aman. Ketika ditanya oleh LAZISMU beberapa anak asuh mengungkapkan mereka merasa senang, banyak teman, aman dan bisa mandiri, serta ditambah dengan keramahan pengurus Panti yang senantiasa memperlakukan mereka dengan baik. (Aan.Nobita-RED).
Setiap hari anak asuh Panti melakukan aktifitas seperti biasa yaitu pagi hari bersekolah dan sore hari hingga malam hari mereka mendapatkan pembinaan agama berupa kajian fiqih dan Al-Qur'an yang dibina oleh Ust. Budi Santoso dan Ust. Abd. Wachid. Selain kegiatan pembinaan agama yang dilakukan rutin setiap hari mereka juga diajak untuk mengikuti kajian Ahad pagi yang diadakan di Masjid Bahagia yang beralamatkan Jl. Makam Peneleh Surabaya. Selain rutinitas keagamaan yang diberikan ada pula pembinaan berupa bimbingan belajar bagi mereka secara intensif yang didampingi oleh pembina dan pengajar mahasiswa. Para mahasiswa ini mendapat tugas dari pengurus Panti guna mendampingi anak asuh dalam proses kegiatan belajar dan persiapan sekolah esok hari.
Rutinitas yang dilakukan anak-anak itu jika diperhatikan memang terjadi kejenuhan. Namun hal tersebut tidaklah membebani mereka karena kondisi gedung Panti seluas 105 m2 yang ramah dan penuh kekeluargaan membuat mereka merasa senang, nyaman dan aman. Ketika ditanya oleh LAZISMU beberapa anak asuh mengungkapkan mereka merasa senang, banyak teman, aman dan bisa mandiri, serta ditambah dengan keramahan pengurus Panti yang senantiasa memperlakukan mereka dengan baik. (Aan.Nobita-RED).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar