Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Jumat, 23 Januari 2015

AWAS KONSPIRASI JAHAT BARAT

Oleh Andi Hariyadi (Wakil Sekretaris PDM Surabaya)

Peradaban damai seringkali terkoyak oleh keangkuhan hingga memasuki wilayah yang sangat sensitif dalam aspek keagamaan. Nilai-nilai spiritual yang senantiasa dimuliakan dan dijunjung tinggi sekaligus diimplementasikan dalam aspek kehidupan sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap sang Kholiq dan Ra-sulNya telah dikoyak-koyak. Arogansi yang seharusnya redup sejalan dengan tinggi-nya kesadaran beragama, masih sering di-munculkan sehingga memicu ketegangan hingga konflik atas nama agama.

Kita senantiasa membangun keharmonisan hidup dan kerukunan peradaban, sehingga saling menghargai. Meski ada perbedaan keyakinan agama, tidak menghalangi untuk bisa hidup dengan penuh damai. Namun kita dikejutkan atas propaganda dan konspirasi jahat global yang melakukan penghinaan atas Nabi Muhammad SAW. Tragisnya, hal sangat sensitif seperti ini terus berulang.

Awalnya dipicu oleh majalah mingguan Charlie Hebdo, yang memuat cerita berseri berjudul “Hidup Muham-mad”. Cerita itu berbentuk kartun dengan gambar-gambar vulgar tanpa busana yang dikatakan sebagai Nabi Muhammad SAW. Lalu terjadilah penyerangan oleh beberapa orang bersenjata ke kantornya di Paris. Korban tewas pun berjatuhan akibat serangan itu, termasuk para kartunis dan pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier Serta dua orang Polisi. Korban lainnya di antaranya adalah ekonom dan penulis Bernard Maris, yang merupakan tokoh senior bank sentral Perancis. Peristiwa ini dampak dari arogansi Barat.

Sudah menjadi budaya, dengan alasan kebebasan mereka bebas berbuat, berkarya dan bersuara, sehingga kebebas-an yang menjadi keyakinannya menyebab-kan mereka menjadi buta dan liar, serta menganggap selain komunitasnya adalah musuh yang membahayakan. Modernitas yang membawa mereka meraih kemak-muran ternyata berbuah keangkuhan. Menghina agama sudah dianggap biasa. Hal ini semakin menyadarkan kita, bahwa moral mereka telah berubah menjadi mo-dal, dimana orientasinya hanya untuk me-raih keuntungan materi sebesar-besarnya meski dengan cara yang menyakitkan, dan menghina nilai spiritual. Nilai-nilai kemanu-siaan mereka rusak parah karena terjajah oleh kecanggihan teknologi spektakuler.

Madzhab kebebasan Barat yang dibangun oleh kecurigaan dan permusuh-an khususnya terhadap Islam, semakin meyakinkan betapa rapuhnya landasan spiritual, sosial dan moral mereka. Mereka dilanda Islamofobia dan Islam dijadikan musuh bersama oleh para sekutu Barat, lebih-lebih maraknya aksi radikalisme da-lam Islam yang menjadi sorotan tajam. Pa-dahal radikalisme dunia Barat lebih tidak manusiawi dan jauh dari nilai kemanusia-an yang telah memporak-porandakan Iraq, Palestina, Afghanistan dan negeri lainnya. Terorisme, kolonialisme dan imperialisme sejatinya lahir dari rahim Barat yang men-jajah dan menindas serta menguras sum-ber daya negeri Muslim. Konspirasi jahat mereka melebihi aksi-aksi radikal yang se-ring muncul dalam berbagai media. Mere-ka sendiri melupakan kekejaman yang mereka lakukan dan justru menyebarkan fitnah bahwa Islam agama kekerasan.

Persinggungan antara Islam dan Barat, akhir-akhir ini membuat Barat keta-kutan terhadap Islam, sehingga mereka berupaya untuk memadamkan cahaya Islam dan terus melakukan pencitraan bu-ruk terhadap Islam. Meski dicitrakan nega-tif ternyata disisi lain sebagian masyarakat Barat mulai terbuka hati dan pikirannya terhadap Islam. Pertanyaan kritis seputar agama Islam, seperti apakah agama Islam itu identik dengan kekerasan, sehingga mereka yang kritis tersebut mulai mencari jawaban yang lebih rasional untuk meng-gali kebenaran, bukan kekaburan yang se-lama ini disebarkan. Dialog simpatik ini membuat mereka masuk Islam sebagai agama yang mencerahkan dengan penuh ketulusan. Lalu insan yang tercerahkan ini terus menyuarakan kebesaran agama Islam guna menangkal argumentasi dan propaganda negatif diberbagai media.

Pertumbuhan pemeluk agama Islam di Barat yang begitu besar, menjadi salah satu kegelisahan dan ketakutan mereka. Mereka khawatir kebebasan yang sudah mendarah daging akan lepas dari budaya mereka. Madzhab kebebasan Barat yang secara logika seharusnya bisa menerima kehadiran Islam baik di Eropa maupun di Amerika, ternyata berujung pada penghinaan dan penghujatan.

Perkembangan umat Islam yang begitu mengagumkan masih mendapat penghinaan, perlawanan dan teror serta ketidakadilan, dengan menggunakan media masa yang terakses secara global dan berbiaya besar, yang dipergunakan untuk melawan kebangkitan Islam. Padahal hal ini juga termasuk kekerasan yang dapat memicu konflik.

Konspirasi jahat dengan ideologi kebebasan berbuah tiga problematika bagi peradaban zaman, yaitu radikalisme, ke-rendahan moral dan hilangnya spirituali-tas. Anehnya ketiga hal tersebut direkaya-sa sedemikian rupa dan selanjutnya ditim-pakan pada umat Islam. Propaganda me-reka begitu sistematis, sehingga mampu meyakinkan dan menjadikan opini masya-rakat dunia bahwa Islam itu agama yang penuh kekerasan dan nabi yang dimulia-kan merupakan sosok pribadi yang hina. Konspirasi itu bertujuan untuk menceng-keramkan kuku-kuku tajam mematikan ke-pada negara-negara Islam agar mudah di-kuasai untuk kepentingan mereka, sehing-ga arah politik, ekonomi dan budaya bisa mengikuti kebijakan mereka. Target akhir-nya melepaskan aqidah umat dari Islam.

Al-Qur'an telah memberikan pe-tunjuk terkait aksi kejahatan mereka terha-dap Islam, diantaranya surat Al-Baqarah ayat 120 (konspirasi global memusuhi Islam), Al-A'Raaf ayat 86 (Menakuti, meng-halangi dan membengkokkan jalan kebe-naran), Fushilat ayat 26 (Usaha orang kafir terhadap umat Islam). Semoga kita senan-tiasa diberikan petunjuk jalan kebenaran dan kekuatan yang mencerahkan sehingga hidup lebih damai dan sejahtera. (Penulis adalah Wakil Sekretaris PDM Surabaya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA