Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Minggu, 07 April 2013

DUNIA MAYA PEMICU BAHAYA


Oleh : Drs. Najib Sulhan, MA

Dunia maya sering disebut dengan media maya atau internet. Media maya merupakan salah satu media yang sengaja dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Melalui media maya, interaksi antara sesama yang berada di tempat yang berbeda dengan tingkat yang beragam dapat dilakukan. Itulah sebabnya, internet lebih cenderung disebut dengan dunia maya atau cyber world.

Munculnya dunia maya berdampak besar dalam kehidupan manusia. Satu sisi bermanfaat bagi manusia. Namun di sisi yang lain sebagai pemicu masalah yang cukup berbahaya. Dilihat dari manfaat, maka dunia maya sebagai simbul globalisasi. Apapun yang terjadi di dunia, tanpa ada skat, semua bisa dilihat, semua bisa diperoleh informasi dengan cepat. Bahkan bagi anak sekolah, informasi tentang pengetahuan dunia dengan mudah bisa didapat.



Sisi lain dari dunia maya adalah sebagai memicu bahaya, terutama informasi terkait pornografi. Dalam sebuah penelitian, Indonesia termasuk negara yang paling banyak pengguna sarana informasi teknologi (IT). Namun demikian, justru banyak informasi negatif yang dicari. Pornogarfi dan pornoaksi menjadi sasaran utama, terutama bagi anak-anak remaja. Padahal kalau tahu resiko pornografi, sungguh ini sangat berbahaya.

Banyak hal yang perlu diwaspadai terkait dengan pornografi. Seorang pakar neuroscience dari California, AS, Dr. Judith Reisman mengatakan, bahwa ilmu saraf mutakhir (neuroscience) membuktikan sebuah image yang menggetarkan reaksi yang bersifat instan, namun meninggalkan jejak ingatan permanen pada memori. “Sekali saja cairan zat kimia saraf tercipta, maka ia akan sulit bahkan tidak mungkin bisa dihapus. Ada semacam fenomena ‘sabotase otak’ yang aneh. Gambar porno memiliki image yang kuat. Ia meninggalkan ingatan yang kuat karena tekanan hormone libido, dan berpotensi memicu ketagihan.

Kata Dr. Mark B. Kastleeman, pakar adiksi pornografi dari USA, “Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi, padahal efek negatifnya lebih besar daripada narkoba dalam hal merusak jaringan otak. Jika pengguna narkoba, ada tiga bagian otak yang dihancurkan. Sementara yang ketagihan gambar porno, menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat di belakang dahi).

Kerusakan otak yang diakibatkan oleh kecanduan narkoba membuat prestasi anak menurun. Orang tidak bisa lagi membuat perencanaan, tidak mampu mengendalikan hawa nafsu dan emosi, tidak bisa mengambil keputusan yang baik. Dampak lebih jauh, terjadinya kasus asusila yang merata di berbagai belahan bumi nusantara. Aborsi yang berbahaya dari sisi agama maupun kesehatan pun sulit dihindari. Bahkan mewabahnya penyakit Human Immunodeficiany Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Penyakit ini dipicu dari melihat gambar porno dan dilanjutkan dengan pergaulan sex bebas.

Hasil survey Komnas Perlindungan Anak tahun 2008 di 17 Kota besar di Indonesia. Sebanyak 62,7% remaja pernah melakukan hubungan pranikah. Ada 21,2% remaja mengaku pernah aborsi. 93,7% pernah melakukan adegan berciuman. Ada 97% remaja pernah menonton video porno atau film porno.(Sindo, 12/2/2012).

Data yang tergambar di atas menunjukkan betapa besarnya pengaruh gambar porno. Bahkan seorang pakar psikologi Elly Risman mengatakan bahwa kerusakan otak yang dipicu oleh kecanduan nonton video porno sama dengan rusaknya otak karena kecelakaan. Sungguh ini sangat mengerikan. Lalu bagaimana nasib anak-anak kita dengan pengaruh dunia maya yang sangat berbahaya ini?

Di era globalisasi, dunia maya bukan barang aneh lagi. Justru menjadi aneh jika saat ini masih ada remaja yang belum mengenal dunia maya. Untuk membuka informasi melalui internet, anak-anak tidak lagi harus keluar rumah. Di dalam rumah, di kamar, semua informasi sudah bisa diperoleh. Ada sebuah istilah, “dunia dalam genggaman”. Artinya, hanya dengan membuka HP yang ada di genggaman, sudah bisa diketahui informasi dunia.

HP bukan lagi menjadi barang mahal. Dengan uang 500.000, anak-anak sudah bisa memiliki HP yang bagus. Bahkan ada yang lebih murah dari itu. HP juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Untuk internet, anak-anak tidak perlu harus keluar rumah atau membeli laptop. Dengan mudah memanfaatkan fasilitas yang ada di HP. Pendek kata, pengguna HP telah dimanjakan dengan fasilitas apa saja yang ada di dalamnya.

Justru HP yang dilengkapi dengan fasilitas internet telah banyak menjadi pemicu masalah. Hampir setiap kali saya memberikan materi “parenting”, ada yang menangis karena problem yang terjadi pada anaknya. Lagi-lagi pemicunya adalah masalah penyalahgunaan HP yang dipakai untuk browsing internet. Tidak sedikit anak yang menyimpan gambar-gambar porno. Banyak diantara orang tua yang kaget saat tahu apa yang tersimpan di dalam HP anaknya. Berbagai reaksi dilakukan orang tua saat melihat ada gambar-gambar porno di dalam HP anak. Ada orang tua marah-marah. Ada juga yang tanpa banyak bisara, tetapi menangis. Bahkan ada yang langsung kaget dan pingsan saat melihat gambar yang ada di HP dalam HP sang anak.

Sebagai bentuk cinta kepada anak, orang tua perlu waspada terhadap bahaya gambar porno. Apa itu yang di televisi maupun yang ada di internet. Lebih-lebih terkait dengan HP yang banyak disalahgunakan oleh anak. Jika dianggap belum dibutuhkan, sebaiknya orang tua waspada terhadap pemberian HP ke anak. Lihat dari sisi manfaat dan hidari sekedar gaya hidup yang mengundang bahaya.

Penulis adalah : Anggota Majelis Dikdasmen PDM Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA