Bersama : RAHMA KUSUMANDARI
TANYA : Assalamu'alaikum Wr .Wb. Bu Rahma, saya adalah seorang ibu yang bekerja, saat ini saya masih memiliki seorang anak perempuan yang berusia 5 tahun. Seiring dengan bertambahnya usia anak saya, ia menjadi lebih banyak ingin tahu dan bertanya. Terkadang saya sampai malu dibuatnya karena saya bingung menjawab pertanyaan anak saya, apalagi bila menyentuh masalah agama. Bulan Ramadhan kemarin ia banyak bertanya tentang puasa dan tarawih, dan sekarang ia banyak bertanya tentang Idul Fitri. Terus terang bu, saya bukanlah orang yang religius banget. Pertanyaan anak saya bagai cambuk yang memotivasi saya untuk mempelajari agama lebih dalam agar bisa mengajarkannya pada anak saya. Namun, waktu akan terasa saling mengejar, anak saya akan semakin bertambah banyak pertanyaannya dan ilmu yang baru saya pelajari masih sedikit. Apa yang harus saya lakukan bu untuk memenuhi kebutuhan pengajaran agama pada anak saya? Kartika – Surabaya
JAWAB : Wa'alaikumsalam Wr. Wb. Bunda Kartika yang terhormat, sejatinya memang orangtua merupakan guru yang utama bagi perkembangan anak, namun ibu juga perlu menyadari bahwa sebagai orang tua masing-masing dari kita juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, melibatkan orang lain yang lebih ahli dalam pengajaran pada anak bukanlah hal yang salah, sebagaimana kita menyerahkan pendidikan formal anak kita di sekolah. Namun, kesinambungan pengajaran dari luar dan di dalam keluarga tetaplah perlu dijaga.
Dalam hal pengajaran agama Islam kepada Ananda, Bunda dapat mengambil langkah dengan mengundang ustadz atau ahli agama ke rumah dan belajar bersama Ananda. Katakan padanya “Nak, kita belajar bersama aja ya, karena Bunda juga belum paham. Biar sama-sama ngerti kita belajar pada ustadz yang lebih paham soal agama ya”. Dengan demikian, Bunda tidak perlu khawatir untuk kehilangan wibawa dan perannya dihadapan Ananda. Justru Bunda telah menularkan semangat belajar yang luar biasa pada Ananda dan Bunda memiliki kesempatan untuk mendampingi perkembangan ilmu agama Ananda.
Alternatif yang lain, Bunda bisa mengikutsertakan Ananda di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di dekat rumah. Selain Ananda dapat mempelajari agama lebih dalam, Ananda juga dapat mengembangkan kemampuan sosialnya bersama teman-teman sebayanya yang belajar bersama. Untuk mengimbangi kegiatan tersebut, Bunda dapat dengan aktif mengikuti kegiatan pengajian atau ceramah agama. Bahkan saat ini ada banyak media yang dapat kita konsumsi untuk memperdalam ilmu agama kita, seperti saluran radio yang agamis, acara televisi yang agamis, majalah Islam dan buletin-buletin pengajian yang dapat kita baca saat waktu senggang di kantor.
Yang terpenting, setelah Bunda dan Ananda mempelajari agama lebih dalam, jangan lupa untuk menerapkan dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Bunda juga harus melibatkan suami dalam hal ini. Karena tanggung jawab membimbing dan mendidik putra-putri kita ada di pundak Ayah dan Bunda. Penerapan agama dalam keluarga ini bisa diawali dengan shalat berjamaah bersama, membaca Qur’an atau tadarus bersama, saling mengoreksi jika salah dan saling mengingatkan jika lalai.
Demikian jawaban dari saya, semoga pertanyaan-pertanyaan dari Ananda dapat menjadi pintu hidayah bagi Bunda sehingga dapat menjalani agama lebih baik. Amin.
Penulis adalah Pengasuh pada Panti Pondok Sosial - Dinsos Surabaya
Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah
TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar