Dalam even kegiatan ngabuburit (aktivitas jelang buka puasa)
“WARNA-WARNI RAMADHAN” hari ke-10 (terakhir) yang digelar oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kota Surabaya, MDMC dan LAZISMU (Lembaga Zakat Nasional) di
Mustofa Centre2, Royal Plaza (Kamis 09 Agustus 2012) tidak hanya disajikan
berbagai atraksi dan penampilan seni Islami dari perguruan / sekolah
Muhammadiyah namun juga dilakukan Aksi Keprihatinan dan Kepedulian. Aksi ini
ditujukan untuk memberikan empati dan peduli kepada kaum Muslim Rohingya di Myanmar
(Burma) yang selama ini mendapatkan perlakuan tidak manusiawi, tertindas,
dihilangkan hak-haknya dan dibantai serta penghapusan etnis secara sistimatis
oleh pemerintah junta militer Myanmar beserta pendukung-pendukungnya.
Dalam kegiatan
aksi tersebut hadir tokoh-tokoh dari lintas agama antara lain; Drs. H. Zayyin Chudlori, M.Ag (Ketua Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kota
Surabaya), Andi Hariyadi, M.Pd.I (FKUB
Kota Surabaya), Romo Abaya (Majelis Budhayana Indonesia Surabaya),
I Wayan Suraba,SH
(PHDI Surabaya),
Pdt. Eliya (Pembina PGI Surabaya),
Feri Yudi A.S (Ketua MDMC Surabaya), Arifin
(Ketua PD. Pemuda Muhammadiyah
Surabaya), Najih (DPC-IMM Kota Surabaya), Aditio
Yudono (LAZISMU
Surabaya),
Arif An (Bamusi Surabaya) dan juga Sasmito dari Front Pembela Islam (FPI) Jatim.
Dalam aksi tersebut juga dilakukan pembacaan puisi, pernyataan sikap bersama, penggalangan
dana sumbangan dan aksi penandatangan dukungan kepada kaum Muslim Rohingya oleh
300 orang hadirin yang hadir pada acara tersebut. Adapun pernyataan sikap
bersama yang dikeluarkan dalam aksi tersebut antara lain sebagai berikut :
Pernyataan Sikap Tragedi Kemanusiaan
Muslim Rohingya Myanmar
Tragedi pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar merupakan sebuah tindak kriminal kemanusiaan yang menyalahi HAM. Pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya sudah berlangsung semenjak etnis yang berasal dari Bangladesh ini bermukim di wilayah bagian barat Myanmar. Perilaku keji dan cenderung diskriminatif sering mendera etnis Rohingya ini.
Tragedi pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar merupakan sebuah tindak kriminal kemanusiaan yang menyalahi HAM. Pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya sudah berlangsung semenjak etnis yang berasal dari Bangladesh ini bermukim di wilayah bagian barat Myanmar. Perilaku keji dan cenderung diskriminatif sering mendera etnis Rohingya ini.
Etnis Rohingya adalah masyarakat muslim yang hidup tanpa
kewarganegaraan di Myanmar. Muslim Myanmar hanya berjumlah 4% dari total
populasi Myanmar dan menjadikan Etnis Rohingya minoritas. Mencuatnya tragedi
pembunuhan Etnis Rohingnya muncul pada bulan Juni 2012, tidak lama setelah Aung
San Suu Kyi memenagi pemilihan parlementer Myanmar yang sampai saat ini masih
dikuasai oleh rezim militer dengan presiden Thein Shien.
Kekejaman penderitaan dan perlakuan diskriminatif yang dialami oleh saudara-saudara kita di Myanmar merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh rezim militer di negara tersebut. Cukup sudah penderitaan yang mesti dialami saudara-saudara kita di Myanmar. Sebagai bangsa yang menjungjung tinggi kemerdekaan dan kedaulatan, sudah saatnya kita gelorakan pembebasan dan perlakuan yang sama bagi saudara-saudara kita di Rohingya, Myanmar. Sebagai Negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sudah seharusnya bangsa Indonesia peduli terhadap muslim Rohingya. Sebagai warga Negara Indonesia yang menjungjung tinggi kemerdekaan bagi semua ummat manusia di dunia. Maka kami dari Perwakilan tokoh agama di Kota Surabaya tergerak untuk membuka cakrawala hati setiap umat manusia agar mau peduli dan membantu muslim Rohingya untuk mendapat hak dan kemerdekaan hidup yang sama dengan warga lainnya di dunia. Oleh karena itu kami menyatakan sikap:
Kekejaman penderitaan dan perlakuan diskriminatif yang dialami oleh saudara-saudara kita di Myanmar merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh rezim militer di negara tersebut. Cukup sudah penderitaan yang mesti dialami saudara-saudara kita di Myanmar. Sebagai bangsa yang menjungjung tinggi kemerdekaan dan kedaulatan, sudah saatnya kita gelorakan pembebasan dan perlakuan yang sama bagi saudara-saudara kita di Rohingya, Myanmar. Sebagai Negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sudah seharusnya bangsa Indonesia peduli terhadap muslim Rohingya. Sebagai warga Negara Indonesia yang menjungjung tinggi kemerdekaan bagi semua ummat manusia di dunia. Maka kami dari Perwakilan tokoh agama di Kota Surabaya tergerak untuk membuka cakrawala hati setiap umat manusia agar mau peduli dan membantu muslim Rohingya untuk mendapat hak dan kemerdekaan hidup yang sama dengan warga lainnya di dunia. Oleh karena itu kami menyatakan sikap:
1. Mengutuk dengan keras tragedi
kemanusiaan pembantaian muslim Rohing
2. Kami menyatakan protes terhadap PBB
!! Karena tidak serius dalam menangani masalah ini. Oleh karena itu, kami
mendesak masyarakat internasional untuk melakukan upaya lebih lanjut dalam
menghentikan pembantaian umat Islam tersebut.
3.
Mengharap kepada pemerintah Indonesia, agar turut
serta secara aktif menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga warga
Rohingya bisa merasakan kedamaian dan bisa hidup berdampingan dengan warga
Myanmar lainnya.
4.
Kepada seluruh elemen masyarakat kota Surabaya untuk
tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,
sehingga kota Surabaya tetap kondusif, dan zero konflik.
5. Meyerukan kepada seluruh elemen
masyarakat untuk bersama-sama membantu secara moril maupun materil serta
mendoakan saudara-saudara kita di Rohingya, Myanmar.
Demikian
pernyataan sikap ini kami sampaikan. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Kuasa memberikan
kekuatan kepada kita semua. Aamien...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar