“Maka sesungguhnya di samping kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya di samping kesulitan ada kemudahan. Karena itu, bila engkau telah selesai dari satu pekerjaan, maka kerjakan pula pekerjaan berikutnya.” (Q.S Al-Insyirah: 5-7). Hidup itu menjalani serangkaian pengalaman. Sebuah kata bijak yang sangat menarik, “pengalaman adalah induknya pengetahuan.” Ini artinya, semakin banyak pengalaman yang diperoleh anak-anak maka semakin banyak pengetahuan yang didapatkan. Sebaliknya, ketika anak-anak kurang pengalaman, maka pengetahuan yang didapatkan tidak seberapa.
Banyak hal yang perlu dijadikan pelajaran di dalam kehidupan sehari-hari ini. Ada pelajaran dari kegagalan dan ada pelajaran dari kesuksesan. Ada pelajaran dari diri sendiri dan ada pelajaran dari orang lain. Bahkan banyak pula kita mengambil pelajaran dari lingkungan sekitar.
Ada fenomena yang cukup membutuhkan perhatian dalam perkembangan akhir-akhir ini. Persoalan remaja kini menjadi agenda serius untuk menjadi bahan kajian. Kasus narkoba dan amoral telah banyak menghantui masa depan anak-anak kita. Dari hasil penelitian di Universitas Indonesia, hampir semua sekolah menengah kemasukan narkoba. Dari data BNN pengguna narkoba di Indonesia mencapai sekitar 4.000.000. Lebih menghawatirkan ketika data itu menunjukkan bahwa 41% pengguna narkoba di usia 13 sampai 18 tahun. Sungguh ini persoalan serius yang perlu diwaspadai bersama-sama.
Dampak globalisasi kini telah dirasakan bersama, baik dari sisi positif maupun negative. Terkait dengan informasi dan komunikasi, dunia tampak begitu sempit. Apa yang terjadi di luar negeri, begitu cepat bisa dilihat dan didengar. Tidak menunggu menit, jam, ataupun minggu. Untuk mengetahui informasi yang terjadi dapat diketahui dalam hitungan detik. Begitu juga terkait dengan jarak yang jauh, terasa dekat. Komunikasi bisa dilakukan dalam waktu yang cepat meskipun jarak berjauhan.
Melihal persoalan ini, perlu antisipasi yang serius. Tidak mungkin anak-anak diseterilkan dari informasi yang terjadi saat ini. Anak-anak masih sangat membutuhkan informasi agar tidak ketinggalan perkembangan zaman. Namun demikian harus hati-hati agar anak-anak tidak tergerus oleh budaya asing yang merusak tatanan nilai yang sudah dibangun dengan susah payah di rumah dan di sekolah.
Tampaknya yang dibutuhkan oleh anak-anak adalah imunatas, yakni kekebalan untuk siap menghadapi tantangan yang semakin berkembang. Saat ini yang banyak terjadi anak-anak kurang tangguh, gampang mengeluh, dan mudah putus asa. Dampaknya, ketika ada masalah, tidak mau menghadapi. Justru yang banyak terjadi, anak-anak lari dari kenyataan dan pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan dan tempat-tempat hiburan.
Kota besar menjadi sasaran bagi pengedar narkoba, terutama di tempat-tampat keramaian, tempat-tempat yang menyenangkan, dan tempat-tempat hiburan. Di sinilah kebanyakan anak-anak melepas problem dan diberi tawaran yang justru akan memunculkan problem yang lebih besar. Bagi pendidik dan orang tua, persoalan ini perlu dicermati bersama agar anak-anak kita tidak terjebak pada hal-hal yang merusak masa depan mereka.
Anak-anak perlu diberi imunitas agar memiliki kekebalan dalam menghadapi problem yang ada. Anak-anak kurang tangguh, gampang mengeluh, dan mudah putus asa karena hidup di zona nyaman dan aman. Anak-anak belum terlatih untuk menghadapi masalah. Anak-anak belum banyak diberi pengalaman tentang cara menyelesaikan masalah. Padahal, pengalaman menjadi barang berharga. Pengalaman yang sulit kelak akan berbuah kemudahan. Mari bersama-sama memberikan imunitas kepada anak dengan memberikan banyak pengalaman hidup untuk bekal di kemudian hari.
Ada contoh sederhana terkait dengan ketangguhan. Ada orang yang merasa kasihan ketika melihat seekor kupu-kupu yang hendak keluar dari kepompong. Ia segera menolong kupu-kupu dengan cara menggunting kepompong agar sepat keluar. Ternyata kupu-kupu itu bisa cepat keluar, tetapi kupu-kupu itu tak berdaya. Tak bisa terbang. Sementara kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya dengan susah payah bisa terbang bebas.
Untuk mencapai keberhasilan itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Jika sejak kecil anak-anak tidak diberikan imunitasa, tidak pernah dilatih untuk menghadapi masalah dan belajar menyelesaikan masalah, maka kelak akan kesulitan manakala ada masalah datang. Sebelum masalah itu datang, maka latihlah anak-anak untuk bisa menyelesaikan masalah.
Hidup pada dasarnya menghadapi serangkaian masalah untuk diselesaikan. Jika tidak pernah ada pengalaman untuk berhadapan dengan masalah dan belajar menyelesaikannya, maka akan menghadapi kesulitan. Ketangguhan dan keyakinan akan terbangun jika berani menghadapi kesulitan karena memiliki keyakinan bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
Drs. Najib Sulhan, M.A.
Dewan Redaksi LAZISMU Surabaya, Penulis pada Buku Elektronik
Banyak hal yang perlu dijadikan pelajaran di dalam kehidupan sehari-hari ini. Ada pelajaran dari kegagalan dan ada pelajaran dari kesuksesan. Ada pelajaran dari diri sendiri dan ada pelajaran dari orang lain. Bahkan banyak pula kita mengambil pelajaran dari lingkungan sekitar.
Ada fenomena yang cukup membutuhkan perhatian dalam perkembangan akhir-akhir ini. Persoalan remaja kini menjadi agenda serius untuk menjadi bahan kajian. Kasus narkoba dan amoral telah banyak menghantui masa depan anak-anak kita. Dari hasil penelitian di Universitas Indonesia, hampir semua sekolah menengah kemasukan narkoba. Dari data BNN pengguna narkoba di Indonesia mencapai sekitar 4.000.000. Lebih menghawatirkan ketika data itu menunjukkan bahwa 41% pengguna narkoba di usia 13 sampai 18 tahun. Sungguh ini persoalan serius yang perlu diwaspadai bersama-sama.
Dampak globalisasi kini telah dirasakan bersama, baik dari sisi positif maupun negative. Terkait dengan informasi dan komunikasi, dunia tampak begitu sempit. Apa yang terjadi di luar negeri, begitu cepat bisa dilihat dan didengar. Tidak menunggu menit, jam, ataupun minggu. Untuk mengetahui informasi yang terjadi dapat diketahui dalam hitungan detik. Begitu juga terkait dengan jarak yang jauh, terasa dekat. Komunikasi bisa dilakukan dalam waktu yang cepat meskipun jarak berjauhan.
Melihal persoalan ini, perlu antisipasi yang serius. Tidak mungkin anak-anak diseterilkan dari informasi yang terjadi saat ini. Anak-anak masih sangat membutuhkan informasi agar tidak ketinggalan perkembangan zaman. Namun demikian harus hati-hati agar anak-anak tidak tergerus oleh budaya asing yang merusak tatanan nilai yang sudah dibangun dengan susah payah di rumah dan di sekolah.
Tampaknya yang dibutuhkan oleh anak-anak adalah imunatas, yakni kekebalan untuk siap menghadapi tantangan yang semakin berkembang. Saat ini yang banyak terjadi anak-anak kurang tangguh, gampang mengeluh, dan mudah putus asa. Dampaknya, ketika ada masalah, tidak mau menghadapi. Justru yang banyak terjadi, anak-anak lari dari kenyataan dan pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan dan tempat-tempat hiburan.
Kota besar menjadi sasaran bagi pengedar narkoba, terutama di tempat-tampat keramaian, tempat-tempat yang menyenangkan, dan tempat-tempat hiburan. Di sinilah kebanyakan anak-anak melepas problem dan diberi tawaran yang justru akan memunculkan problem yang lebih besar. Bagi pendidik dan orang tua, persoalan ini perlu dicermati bersama agar anak-anak kita tidak terjebak pada hal-hal yang merusak masa depan mereka.
Anak-anak perlu diberi imunitas agar memiliki kekebalan dalam menghadapi problem yang ada. Anak-anak kurang tangguh, gampang mengeluh, dan mudah putus asa karena hidup di zona nyaman dan aman. Anak-anak belum terlatih untuk menghadapi masalah. Anak-anak belum banyak diberi pengalaman tentang cara menyelesaikan masalah. Padahal, pengalaman menjadi barang berharga. Pengalaman yang sulit kelak akan berbuah kemudahan. Mari bersama-sama memberikan imunitas kepada anak dengan memberikan banyak pengalaman hidup untuk bekal di kemudian hari.
Ada contoh sederhana terkait dengan ketangguhan. Ada orang yang merasa kasihan ketika melihat seekor kupu-kupu yang hendak keluar dari kepompong. Ia segera menolong kupu-kupu dengan cara menggunting kepompong agar sepat keluar. Ternyata kupu-kupu itu bisa cepat keluar, tetapi kupu-kupu itu tak berdaya. Tak bisa terbang. Sementara kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya dengan susah payah bisa terbang bebas.
Untuk mencapai keberhasilan itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Jika sejak kecil anak-anak tidak diberikan imunitasa, tidak pernah dilatih untuk menghadapi masalah dan belajar menyelesaikan masalah, maka kelak akan kesulitan manakala ada masalah datang. Sebelum masalah itu datang, maka latihlah anak-anak untuk bisa menyelesaikan masalah.
Hidup pada dasarnya menghadapi serangkaian masalah untuk diselesaikan. Jika tidak pernah ada pengalaman untuk berhadapan dengan masalah dan belajar menyelesaikannya, maka akan menghadapi kesulitan. Ketangguhan dan keyakinan akan terbangun jika berani menghadapi kesulitan karena memiliki keyakinan bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
Drs. Najib Sulhan, M.A.
Dewan Redaksi LAZISMU Surabaya, Penulis pada Buku Elektronik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar