Beberapa catatan penting tentang seputar pelaksanaan ZAKAT AL-FITHRI adalah sebagai berikut :
1. PENGERTIAN ZAKAT AL-FITHRI
Zakat al-Fithri adalah zakat yang dikeluarkan oleh masing-masing ummat Islam yang mampu pada akhir bulan Ramadlan berupa makanan pokok sebesar 1 sha’ untuk membersihkan atau menyempurnakan ibadah puasanya dan memberikan makan orang miskin.
2. HUKUM ZAKAT AL-FITHRI
Zakat al-Fithri hukumnya wajib bagi perorangan atau keluarga yang mempunyai kelapangan rizqi, artinya mempunyai kecukupan dalam kehidupan sehari-hari.
Keluarga dimaksud adalah pihak yang menanggung Zakat al-Fithri dari anak-anaknya atau pihak yang hidupnya menjadi tanggungan keluarga tersebut.
3. MENUNAIKAN ZAKAT AL-FITHRI
Zakat al-Fithri ditunaikan dalam bentuk makanan pokok yang menjadi kebiasaan setempat untuk setiap orang atau kepala sebesar 1 sha’ (perkiraan: 2,5 kg lebih). Untuk daerah Surabaya makanan pokok tersebut adalah beras.
4. WAKTU MENUNAIKAN ZAKAT AL-FITHRI
Zakat al-Fithri ditunaikan pada akhir Ramadlan selambat-lambatnya sebelum shalat dilaksanakan. Apabila diserahkan sesudah shalat, fungsinya hilang tetapi tetap dinilai sebagai shadaqah biasa. Zakat al-Fithri boleh ditunaikan sebelum akhir Ramadlan.
5. PENGURUSAN ZAKAT AL-FITHRI
Zakat al-Fithri pada prinsipnya ditunaikan melalui suatu badan / lembaga yang mengurus zakat (al-‘Amilina ‘alaiha). Waktu menerima zakat, amil dianjurkan berdoa : Allahuma Sholli 'Ala Ali ....................... (nama muzaki).
6. DISTRIBUSI ZAKAT AL-FITHRI
Zakat al-Fithri distribusinya diprioritaskan untuk al-Masakin, agar mereka tidak meminta-minta dalam suasana ‘Id al-Fithri.
7. CARA PEMBAGIAN ZAKAT
Diharapkan tidak membagi kepada al-Masakin secara demonstratif.
Sumber : Lajnah Tarjih PDM Surabaya.
Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah
TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar