Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Minggu, 17 Februari 2013

PERSAINGAN TERBUKA ANTAR SEKOLAH

Oleh : Ir. Sudarusman
Persaingan adalah fastabiqul khairat. Suatu keselarasan, bukan saling menjatuhkan. Justru sebagai kompetitor yang memunculkan ide-ide baru, membangkitkan motivasi pada komponen sekolah khususnya guru serta karyawan. Akhirnya, terciptalah iklim sekolah yang dinamis dan kreatif.

Sekolah Muhammadiyah adalah sekolah yang berdiri di atas organisasi Muhammadiyah dalam bidang Pendidikan. Adanya bidang pendidikan dalam Muhammadiyah, diharapkan dapat membantu mencerdaskan masyarakat. Dunia pendidikan yang semakin komplek, membutuhkan sinergi antara pendidikan Muhammadiyah dengan masyarakat agar timbul kepercayaan yang baik untuk meningkatkan sistem pendidikan Muhammadiyah.
            Permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Muhammadiyah nampaknya tidak semakin bertambah ringan dan sederhana, melainkan cenderung berat dan komplek. Diantara tantangan berat yang dihadapi adalah persaingan yang semakin tajam dan terbuka. Tidak saja dengan sesama pendidikan swasta, melainkan dengan pendidikan yang dikelolah oleh pemerintah, khususnya di kota Surabaya. Saat ini mulai muncul sekolah dengan satu atap yang dimana setiap tahun semakin bertambah gedung baru, daya tambung semakin tinggi.

            Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat ini, maka dunia pendidikan Muhammadiyah tidak boleh hanya berkonsentrasi pada pengembangan yang bersifat kuantitatif dan peningkatan mutu saja. Melainkan harus berpikir bagaimana memposisikan pendidikan Muhammadiyah dengan pendidikan swasta dan sekolah negeri sebagai kompetitor sehat. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam, ketat dan terbuka.
            Persaingan sekolah yang semakin ketat, menjadikan persiapan harus matang terutama dalam menghadapi penerimaan peserta didik baru. Dengan melakukan pengamatan calon peserta didik sehingga dapat ditentukan beberapa strategi diantaranya unggulan – harga – distribusi – promosi dengan tidak melupakan positioning dan diferensiasi.
            Berdasarkan pengalaman saya sebagai panitia penerimaan peseta didik baru, orang tua saat ini sangat berbeda dengan 4 tahun lalu. Orang tua saat ini sangat detil untuk memilih sekolah yang baik dari yang terbaik. Contoh potret orang tua saat ini adalah, bagaimana dia bisa memasuki dalam sekolah meski harus membeli formulir diawal, lalu melakukan observasi dititik-titik komponen sekolah diantaranya fasilitas, sistem dan gaya pendidikan, keunggulan dan yang tidak kala penting adalah bagaimana cara pelayanan menarik. Kadang kita sepelehkan pelayanan awal saat calon orang tua peserta didik akan mendaftar, kita sambut mereka tanpa senyum, tanpa banyak memberikan solusi dan tanpa keramahan. Maka, saat itu pula calon orang tua peserta didik akan mundur secara perlahan.
            Saat ini sambutan awal pada calon orang tua peserta didik dengan senyum, ramah dan solutif adalah hal utama untuk dapat memberikan gambaran lingkungan sekolah yang nyaman dan dinamis. Dengan adanya sambutan awal yang baik, mereka akan mempertimbangan untuk menjadikan kita sebagai salah satu pilihan prioritas sekolah yang baik.
            Tahun demi tahun calon orang tua peserta didik akan lebih detil atau teliti untuk memilihkan sekolah untuk anak mereka. Calon orang tua peserta didik saat ini lebih kritis untuk menitipkan anaknya ke sekolah yang baik dalam segala bidang, mulai unggulan sekolah, sistem, fasilitas hingga kegiatan yang menjadikan anak mereka berkepribadian baik dan cerdas. Lebih selektif itulah yang membuat kita sebagai lembaga pendidikan swasta harus lebih inovatif. Beberapa tahapan inilah calon orang tua peserta didik untuk memutuskan memilih sekolah yang dinginkan.
Pertama, calon orang tua peserta didik mecari informasi di sekolah diantaranya, ungulan sekolah, program sekolah, jenis ektrakurikuler, sistem atau management sekolah, prosentase lulusan serta menanyakan fasilitas yang dimiliki sekolah, calon orang tua peserta didik melakukan pengamatan secara langsung.
Kedua, calon orang tua peserta didik mencari informasi tambahan sekolah-sekolah lain yang tidak terlalu jauh berbeda kwalitasnya perihal biaya, unggulan sekolah tak ketinggalan brand atau merek sekolah.
Ketiga, calon orang tua peserta didik mengevaluasi beberapa informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sekolah dan akhirnya sampai pada sebuah keputusan menentukan pilihan sekolah yang tepat untuk anaknya.
Keempat, tahap terakhir adalah calon orang tua peserta didik, memutuskan apakah ia akan memilih sekolah yang dikehendaki sudah sesuai dengan keinginannya ? setelah selektif membuang dan memilih yang baik, maka saat itulah mereka akan berani untuk langsung mengikuti prosedur sekolah mulai admistrasi dan kegiatan yang akan dilakukan.
Dahulu, sewaktu belum banyaknya lembaga pendidikan unggulan bermunculan, sebagai pilihan sekaligus pesaing adalah sekolah Muhammadiyah sendiri. Tahun sebelumya berkembang seperti saat ini, tahap pendaftar atau calon orang tua peserta didik  dilaksanakan secara langsung di satu tempat pendaftaran calon peserta didik. Maksudnya, mulai dari pengenalan produk seperti informasi profil sekolah, informasi pendaftaran, layanan pasca penerimaan siswa baru sampai proses penyelesaian administrasi calon peserta didik dilakukan pada satu sekolah tersebut.
 Namun, sekarang calon orang tua peserta didik tidak lagi melalui  tahapan tersebut di satu tempat pendaftaran atau di satu lembaga pendidikan. Memungkinkan calon orang tua peserta didik yang sudah mengetahui profil sekolah serta unggunlan di masing masing lembaga pendidikan, calon orang tua peserta didik tidak secara langsung memutuskan mendaftar ada kemungkinan untuk mendaftar di sekolah yang lain dengan berbagai pertimbangan dan alasan.
            Calon orang tua peserta didik memang jauh lebih pintar sehingga mampu untuk membuat keputusan yang lebih menguntungkan bagi mereka. Apalagi kehadiran teknologi seperti internet khususnya memungkinkan calon orang tua peserta didik untuk melakukan perbandingan spesifikasi produk unggulan yang dimiliki di masing-masing sekolah.
Tak hanya itu, perbandingan pada besaran biaya pun menjadi sasaran untuk perbandingan. Perbandingan calon orang tua peserta didik semakin cerdas, mereka tak hanya berhenti dengan pencarian diri sendiri. Tapi mereka langsung menggunakan akses untuk berdiskusi dengan pakar dan praktisi pendidikan sebagai bahan pertimbangan menentukan pilihan sekolah yang sesuai untuk anak mereka.
            Oleh karena itu, pada dasarnya trend pendidikan saat ini sudah sangat terbuka. Setiap keunggulan dan kekurangan di masing-masing lembaga pendidikan bisa diketahui dengan cepat secara langsung oleh semua orang di seluruh dunia. Sarana promosi memperkenalkan sekolah sudah sangat beragam mulai dari papan pengumuman, majalah, iklan media hingga iklan berjalan.
Dalam pencarian calon siswa didik, kita juga harus berfikir tentang segmen yang jelas untuk pasar kita. Ada beberapa pilihan segmen yang harus kita perhatikan diantaranya segment dari segi ekonomi, segi geografis serta segi pemikiran.
Sekarang mau tidak mau kita harus lebih jeli menentukan positioning dan defrensiasi terhadap sekolah pesaing untuk menentukan unggulan sekolah. Agar lebih kreatif dan inovatif menghadapi persaingan terbuka saat ini. Sekolah Muhammadiyah harus bisa memanfaatkan berbagai macam segmen dari segmen geografis, demografis, psikologis hingga segmen individual atau personal. Segmen di atas sebagai bahan untuk menentukan unggulan yang akan kita munculkan di sekolah. Agar setiap sekolah lebih fokus dalam mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk mengetahui peta kopetitor serta penguatan brand atau merek sekolah.
          Memang, kompetisi yang terjadi saat ini tidak lagi antar lembaga pendidikan Islam saja yang dihadapi, melainkan sudah amat terbuka termasuk sekolah swasta unggulan dan sekolah negeri. Sehingga yang harus dilakukan oleh sekolah Muhammadiyah adalah “memfasilitasi” para calon siswa baru untuk bisa memilih sekolah Muhammadiyah sebagai pilihan bukan lagi sebagai sekolah alternatif.
Misalnya, memberikan label atau merek yang bisa dipertangungjawabkan. Tak hanya sekedar logo atau slogan maupun janji tetapi label sekolah merupakan payung yang mempresentasikan produk yg diunggulkan pada masing masing sekolah. Label sekolah juga merupakan refleksi nilai yang ditawarkan oleh sekolah kepada calon orang tua peserta didik baru. Saya yakin lembaga pendidikan Muhammadiyah mampu eksis dan bertahan dalam persaingan terbuka antar sekolah, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia, khususnya masyarakat sekitar. (Ir. Sudarusman, konsultan lembaga pendidikan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA