JAMAAH DIBAGI MENJADI DUA.
Untuk memudahkan pembinaan dan koordinasi di lapangan baik selama di kota Madinah maupun Makkah, terutama dalam pembagian konsumsi, saat ibadah haji / umroh maupun ziarah, jamaah calon haji dibagi menjadi 2 rombongan, dan itu merupakan ketentuan dari penyelenggara (pemerintah Saudi Arabia).
Rombongan I dipimpin oleh H. Syamsun Aly (ketua LAZISMU Surabaya) dan rombongan II dipimpin oleh H.M. Sholeh (Bendahara KBIH Muhamadiyah Surabaya). Rombongan I terdiri dari 4 regu dan rombongan II terdiri dari 3 regu. kekurangannya diambilkan dari jamaah KBIH Armina asal Surabaya. Agar tidak terjadi benturan di lapangan, maka disepakati oleh jamaah bahwa urusan pembinaan kajian agama dan pelaksanaan ibadah diserahkan kepada ketua rombongan I, sedang urusan administrasi, keuangan dan akomudasi, diserahkan kepada ketua rombongan II.
Ibadah haji tahun ini memang istimewa. Karena 3 orang Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya haji bersama. Mereka adalah H.M. Zayin Chudlori, M.Ag. (Ketua PDM) yang bertugas sebagai TPIHI di kloter 11, Hamri Aljauhari, M.Pd.I. (Sekretaris PDM) sebagai petugas TPIHI di kloter 13 dan DR. H. Mahsun Jayadi (Wakil Ketua PDM) sebagai pembimbing KBIH Armina, yang kemudian bergabung dengan rombongan II KBIH Muhammadiyah Surabaya. Selama menjalankan tugas semua Pimpinan tadi dapat berkoordinasi dengan baik dalam hal ibadah maupun mengatasi berbagai persoalan yang muncul.
Di samping itu, ketua kloter 15 yang terdiri dari Jamaah haji asal Tuban dan Surabaya itu, kebetulan juga dari anggota Muhammadiyah (Drs. Husni, M.Si.), wakil ketua PCM Simokerto, sehingga lebih mudah untuk berkomunikasi. Bahkan beliau ikut bergabung dengan KBIH Muhammadiyah dalam hal pengadaan & penyembelihan hewan untuk Hadyu/Dam.
BAWA KITAB HPT UNTUK KAJIAN.
Untuk mengisi waktu sengggang di luar ibadah haji dan umroh, maka ketua rom-bongan I, menghimbau kepada seluruh jama-ah yang tergabung dalam KBIH Muhamma-diyah untuk membawa Kitab Himpunan Putusan Tarjih (HPT). Kitab HPT merupakan kitab hasil keputusan Ulama' Muhammadiyah se-Indonesia, yang berisi tentang aqidah dan cara ibadah yang tepat menurut al-Qur'an dan as-Sunnah.
Kajian kitab HPT dilakukan di halaman masjid Nabawi, (ba'da Shubuh) di maktab/hotel (jam 9 pagi) dan di tenda selama berada di Mina, setiap habis jamaah sholat wajib (tanggal 8, 10, 11, 12 Dzulhijjah). Pada saat kajian di halaman Masjid Nabawi ada beberapa jamaah Indonesia yang tertarik lalu ikut bergabung di dalamnya. Demikian halnya saat kajian di maktab, ada jamaah asal Tuban yang mengikuti kajian tentang Kitab Haji sejak awal hingga selesai, kemudian di akhir kajian orang tersebut membeli 1 buah kitab HPT.
WAKAF KITAB HPT.
Karena masih ada kitab HPT yang tersisa (tidak terbeli oleh jamaah), sementara menurut informasi dari Bpk Sudarusman dan Bpk M. Anwar Santoso (jamaah haji dari regu 3), bahwa di perpustakaan masjid Nabawi kekurangan kitab berbahasa Indonesia, maka jamaah dihimbau berwakaf kitab HPT untuk perpustakaan baik di masjid Nabawi maupun di Masjidil haram. Alhamdulillah banyak jamaah yang berminat, tapi sayang persediaan kitab terbatas, sehingga para jamaah saling berebut HPT untuk diwakafkan.
Ketua rombongan dan beberapa ketua regu lalu menyerahkan Kitab Wakaf HPT tersebut kepada Mudirul Maktabah (kepala perpustakaan) baik di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram, masing-masing sebanyak 5 buah kitab. Tujuan Wakaf antara lain; agar para mahasiswa Indonesia serta para TKI yang tinggal di Madinah atau Makkah, bisa menambah wawasan ilmu agama produk ulama' Muhammadiyah. Sehingga dalam berakidah maupun cara beribadah, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad saw. yang berdasar pada as-Sunnah dan al-Qur'an.
Mudir Maktabah dan staffnya sangat bergembira saat menerima wakaf kitab HPT dari jamaah haji Indonesia, yang tergabung dalam KBIH Muhammadiyah Surabaya, untuk menambah kitab berbahasa Indonesia di perpustakaannya. Kemudian memberikan hadiah dua macam buku agama kepada perwakilan jamaah KBIH. Sayang mereka enggan foto bersama.
PILIH TANAZUL / TARWIYAH.
Umumnya jamaah haji Indonesia langsung berangkat ke Arofah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Namun jamaah KBIH Muhammadiyah memilih Tanazul (turun dan keluar dari rombongan Pemerintah) untuk melakukan mabit pertama di Mina (sejak tanggal 8 hingga 9 Dzulhijjah waktu dhuha). Selama bermalam di Mina pertama ini, jamaah haji me-ngamalkan sholat fardhu 5 waktu sejak dhuhur hingga shubuh, dengan cara diqashar (untuk dhuhur, ashar dan isyak) yang semula 4 rak'at menjadi 2 rak'at. Karena menurut hadits yang shahih, memang demikian manasik haji Nabi saw (tanggal 8 ke Mina lebih dahulu dan tidak langsung ke Arofah).
Tanggal 9 dzulhijjah waktu dhuha berangkat menuju Arofah untuk melakukan Wukuf. Dimulai setelah masuk waktu Dhuhur (usai khutbah wukuf dan shalat jama' qashar dhuhur dengan ashar), hingga terbenam matahari. Ba'dah maghrib jamaah terus ke Muzdalifah untuk mabit di sana hingga waktu Shubuh, dilanjutkan shalat dan berdo'a di masjid Masy'aril Harom, lalu mencari batu krikil untuk melempar jumroh.
Setelah masuk waktu dhuha pada tanggal 10 Dzulhijjah, berangkat ke Mina (kedua) untuk melempar jumrah Aqobah, dilanjutkan ke jabal kurban untuk meny penyembelihHadyu/Dam, lalu kembali ke tenda Mina untuk melakukan tahalul awal.
Tanggal 11 pagi menuju Makkah untuk melakukan Thawaf ifadhoh, dilanjutkan Sa'i, kemudian kembali ke Mina lagi untuk melempar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah (ba'dah Dhuhur), dilanjutkan dengan tahaluts-Tsani (cukur rambut bagi kaum lelaki) di Mina.
Tanggal 12 Dzulhijjah kembali ke jamarot untuk melempar 3 jumroh (Ulla, Wustho dan Aqobah), lalu kembali ke Makkah. Jika pilih Nafar (perjalanan) Awal.
Apabila jamaah masih mampu lalu pilih Nafar Tsani, maka harus kembali ke Mina setelah melempar tanggal 12, dan pada tanggal 13 Dzulhijjah melempar 3 jumroh lagi, kemudian baru kembali ke Makkah (maktab). Jika sudah ada berita tentang hari dan tanggal kepulangan ke Indonesia, maka jamaah haji melakukan manasik terakhir yaitu Thowaf Wada' (pamitan pada Ka'bah). SEMOGA MENJADI HAJI MABRUR. Amien. (NOVAM-RED).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar