Keberadaan Organisasi Otonom (Ortom) Pandu Hizbul Wathan (HW) harus menjadi Kegiatan Wajib bagi Sekolah-sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah khususnya di kota Surabaya, mulai dari TK hingga SMA/K. Instruksi tersebut disampaikan oleh Drs. Zayyin Chudlori, M.Ag Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya dalam acara Pelantikan Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan Kota Surabaya pada hari Ahad, 27 Mei 2012. Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa eksistensi HW bukanlah untuk bergagah-gagahan dengan seragamnya dan juga bukanlah perkumpulan untuk bersenang-senang karena sering berkemah dan kegiatan luar (outbond) lainnya. Namun lebih dari itu HW sangat dibutuhkan dalam rangka proses perkaderan Muhammadiyah dan kesuksesan membangun pendidikan karakter bagi siswa-siswi di sekolah Muhammadiyah.
Di dalam kegiatan HW diajarkan jiwa kepemimpinan dan kepedulian kepada sesama yang sangat dibutuhkan dalam rangka membangun jiwa dan karakter pelajar Muhammadiyah sebagai merupakan generasi penerus persyarikatan, ummat dan bangsa. Karena itu beliau selaku Ketua PDM Surabaya menginstruksikan agar Sekolah Muhammadiyah menyediakan hari khusus HW, dimana pada hari itu seluruh siswa dan guru/ustadz mengenakan seragam HW disertai dengan berbagai kegiatan yang mengasah kepemimpinan, kepribadian, ketrampilan dan kecakapan hidup.
Yang kedua Zayyin Chudlori juga menginstruksikan kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) juga menghidupkan HW di wilayahnya masing-masing. Hal ini juga dalam rangka proses perkaderan di masing-masing PCM. HW di tingkat Cabang akan merekrut anggota dari kalangan umum yang bukan merupakan pelajar di sekolah Muhammadiyah. Dengan demikian diharapkan dapat lebih mengenalkan dan mendekatkan Muhammadiyah di masyarakat luas.
Yang ketiga beliau mengharapkan agar kegiatan-kegiatan luar HW seperti perkemahan, outbond dan pecinta alam diutamakan ditempatkan di Pondok HW Purwodadi - Pasuruan, yang dikelola oleh Kwarwil HW Jatim. Dengan demikian Pondok HW itu dapat menjadi pusat kegiatan dan perkaderan HW yang utama di Jatim.
Sementara itu dalam Tausiyah Pelantikan, Asmara Hadi selaku pimpinan Kwarwil HW Jatim mengungkapkan rasa syukurnya bahwa HW Surabaya dapat tampil lagi dengan formasi kepemimpinannya yang banyak didominasi oleh para Kepala Sekolah Muhammadiyah. Beliau mempunyai rasa optimis bahwa HW Surabaya dapat bergerak maju karena perguruan Muhammadiyah di Surabaya mempunyai belasan ribu siswa/i, ditambah lagi jika nanti PCM-PCM menghidupkan HW maka jumlah kabilah dan anggota HW akan semakin meningkat dan gerakan HW akan lebih dinamis melahirkan kader-kader pimpinan. (Adit-RED).
Di dalam kegiatan HW diajarkan jiwa kepemimpinan dan kepedulian kepada sesama yang sangat dibutuhkan dalam rangka membangun jiwa dan karakter pelajar Muhammadiyah sebagai merupakan generasi penerus persyarikatan, ummat dan bangsa. Karena itu beliau selaku Ketua PDM Surabaya menginstruksikan agar Sekolah Muhammadiyah menyediakan hari khusus HW, dimana pada hari itu seluruh siswa dan guru/ustadz mengenakan seragam HW disertai dengan berbagai kegiatan yang mengasah kepemimpinan, kepribadian, ketrampilan dan kecakapan hidup.
Yang kedua Zayyin Chudlori juga menginstruksikan kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) juga menghidupkan HW di wilayahnya masing-masing. Hal ini juga dalam rangka proses perkaderan di masing-masing PCM. HW di tingkat Cabang akan merekrut anggota dari kalangan umum yang bukan merupakan pelajar di sekolah Muhammadiyah. Dengan demikian diharapkan dapat lebih mengenalkan dan mendekatkan Muhammadiyah di masyarakat luas.
Yang ketiga beliau mengharapkan agar kegiatan-kegiatan luar HW seperti perkemahan, outbond dan pecinta alam diutamakan ditempatkan di Pondok HW Purwodadi - Pasuruan, yang dikelola oleh Kwarwil HW Jatim. Dengan demikian Pondok HW itu dapat menjadi pusat kegiatan dan perkaderan HW yang utama di Jatim.
Sementara itu dalam Tausiyah Pelantikan, Asmara Hadi selaku pimpinan Kwarwil HW Jatim mengungkapkan rasa syukurnya bahwa HW Surabaya dapat tampil lagi dengan formasi kepemimpinannya yang banyak didominasi oleh para Kepala Sekolah Muhammadiyah. Beliau mempunyai rasa optimis bahwa HW Surabaya dapat bergerak maju karena perguruan Muhammadiyah di Surabaya mempunyai belasan ribu siswa/i, ditambah lagi jika nanti PCM-PCM menghidupkan HW maka jumlah kabilah dan anggota HW akan semakin meningkat dan gerakan HW akan lebih dinamis melahirkan kader-kader pimpinan. (Adit-RED).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar