§NèO !$uZøŠym÷rr& y7ø‹s9Î) Èbr& ôìÎ7¨?$# s'©#ÏB zOŠÏdºtö/Î) $Zÿ‹ÏZym ( $tBur tb%x. z`ÏB tûüÅ2ÎŽô³ßJø9$# .
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Q.S 16 /An-Nahl : 123).
Oleh : Drs. H. Syamsun Aly, M.A.
Berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih PP Muhammadiyah yang menekankan pada الْهِلاَلِ وُجُوْدُ(adanya tanggal 1 rebulan), Idul Adh-ha tahun ini Insya Allah jatuh pada hari Ahad tanggal 6 Nopember 2011/ 10 Dzulhijjah 1432 H.
Sehubungan dengan itu maka pada tanggal 9 Dzulhijjah ummat Islam diperintahkan berpuasa Arafah, puasa yang menurut Nabi saw. bisa menutup kesalahan setahun yang lalu dan setahun mendatang. Kemudian pada tanggal 10 esok harinya, bersama-sama menunaikan shalat Idul Adh-ha di mushalla, tempat shalat terbuka, beratapkan langit dan tanpa bangunan, dilanjutkan dengan menyembelih kurban hingga tanggal 13 Dzulhijjah.
Sementara lainnya yang memiliki kemampuan lebih, menunaikan ibadah haji dan umrah di kota suci Mekkah dan sekitarnya. Usai melakukan umrah, dilanjutkan dengan ibadah haji pada tanggal 8 s/d 13 Dzulhijjah. Dimulai dengan berpakaian ihram lalu hadir di Mina tanggal 8 sampai tanggal 9 pagi esoknya. Dilanjutkan perjalanan menuju padang Arofah untuk melakukan Wukuf di sana hingga terbenam matahari. Kemudian bermalam (mabit) di Muzdalifah sambil mencari krikil untuk melempar jumrah. Tanggal 10 pagi berangkat ke Mina yang kedua untuk melempar jumrah sampai tanggal 12 (nafar awal) atau tanggal 13 Dzulhijjah bagi yang pilih nafar tsani (perjalanan kedua), di dalamnya juga ada thawaf ifadhah dan menyembeli dam (binatang kurban), lalu melakukan tahalul tsani dengan memotong atau mencukur rambut, untuk menyudahi ibadah haji. Tinggal thawaf wada’ (pamitan) jelang pulang ke tanah air.
Baik syari’at kurban maupun serangkaian ibadah haji, hakekatnya adalah mengikuti jejak Nabiyullah Ibrahim as. beserta keluarga beliau, Hajar Istri tercinta dan Ismail anak kesayangannya. Sebagaimana perintah Allah dalam al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 123 di atas.
ALASAN MENGIKUTI JEJAK NABI IBRAHIM.
1. Ibrahim a.s. adalah pemuda yang cerdas dan kritis. Itulah sebabnya dia tidak mau menyembah tuhan asal-asalan seperti yang diyakini masyarakat sekitarnya. Dalam mencari Tuhan dimulainya dari melihat bintang, bulan hingga matahari, yang dianggapnya lebih layak untuk dijadikan Tuhan. Namun setelah lenyap semua, dia melepaskan diri dari kemusyrikan kaumnya, lalu menghadapkan wajahnya kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan sepenuh jiwa raganya. (simak QS. 6 / al-An’am : 76-79).
2. Ibrahim adalah pemuda yang berpendirian kuat serta pemberani. Setelah mengingatkan sang ayah dan kaumnya, agar tidak menyembah berhala, dia justru diusir dari rumahnya, kemudian dengan jiwa satria ia menghancurkan hampir seluruh berhala yang disembah raja Namrudz beserta rakyatnya. Akibat dari tindakannya, Ibrahim diberi hukuman yang berat, dibakar hidup-hidup, lalu diselamatkan oleh Allah yang Maha Rahman. (simak QS. 21 / al-Anbiya’ : 68-69).
3. Nabi Ibrahim adalah sosok yang sangat patuh kepada Allah Tuhannya. Saking patuhnya maka dia siap melaksanaakan perintah yang terberat dalam hidupnya, yakni menyembelih Ismail, putra yang amat disayanginya. Namun karena itu hanya untuk menguji ketaan Ibrahim, setelah Ismail hampir disembelih, Allah memanggilnya dan menggantikannya dengan seekor kambing kibas yang besar. (simak QS. 37 / ash-Shaffat : 100-111).
4. Nabi Ibrahim adalah ayah yang berhasil mendidik putranya dalam ketaatan terhadap Tuhannya. Sehingga ketika perintah untuk menyembelih itu disampaikan kepada putra tersayangnya, maka Ismail langsung menjawab : ” Wahai ayahanda, laksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah pada engkau, niscaya ayah akan mendapati aku sebagai anak yang sabar (taat dan parsah dalam melaksanakan perintah)”. (simak QS. 37 / ash-Shaffat : 102).
5. Do’a Nabi Ibrahim banyak yang dikabulkan Allah, berupa negara Mekkah yang aman, makmur dan generasinya dijauhkan dari menyembah berhala. keturunannya termasuk kelompok shalihin dan banyak pula yang menjadi Nabi atau Rasul meneruskan cita-cita luhurnya. (simak QS. 14 / Ibrahim : 35-41 serta surat lainnya).
6. Nabi Ibrahim meninggalkan banyak peristiwa bersejarah, seperti Ka’bah, Maqam Ibrahim, Sumur Zamzam, Mas’a (tempat Sa’i), Jamarat (3 tempat melempar Jumrah), Jabal Qurban dan lainnya, yang hingga kini dijadikan pedoman kurban dan manasik haji / umrah oleh ummat Islam sedunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar