Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

Sambut Ramadhan 1442 Hijriyah

TV MUHAMMADIYAH (ADiTV Jogja)

Untuk dapat menonton konten ini anda perlu menginstall flash player
# Langsung live dari Adi-TV Jogjakarta

Rabu, 06 April 2011

MENGKAJI AYAT-AYAT UNTA

Ust. Syamsun Aly, MA
   Tentu ada hal yang luar biasa pada Onta, sehingga manusia diperintahkan untuk memperhatikan serta mengamatinya. Di samping beda dengan hewan pada umumnya, onta juga memiliki tabiat yang sangat patuh dan setia kepada majikan pemiliknya.

KELEBIHAN ONTA.
   Onta atau Unta adalah jenis hewan berkuku belah dan pemakan jenis rerumputan. Ada yang berpunuk  tunggal (Camelus) dan ada  yang berpunuk ganda (Camelus Dromedarius). Onta biasa hidup di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara, yang rata-rata umur harapan hidupnya antara 30 sampai 50 tahun.
  Onta dimanfaatkan oleh manusia kurang lebih  sejak 5.000 tahun lalu, antara lain untuk diambil air susunya (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) dikonsumsi dagingnya, hatinya untuk obat penyakit khususnya asma, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja atau kendaraan.



KEMAMPUAN ADAPTASI EKOLOGI ONTA.
   Onta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara panas yang bisa membunuh mayoritas makhluk hidup. Selain itu, onta mampu bertahan tidak makan dan minum selama beberapa hari.
  Ada banyak hal yang membuat onta mampu beradaptasi. Salah satunya adalah (kelasa) punuknya. Banyak orang mengira punuknya menyimpan air, tapi sebenarnya tidak. Punuk onta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirosi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram air.


  Kemampuan adaptasi lainnya yang luar biasa adalah, sistem respirasinya meninggalkan amat sedikit jejak uap air. Karena uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, yang membentuk kristal dan suatu saat dapat diambilnya kembali.
  Tubuh onta dapat bertahan hingga pada suhu 41 derajat celcius, dan lebih dari itu, onta baru mulai berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, onta mampu menghemat air cukup banyak dibanding hewan lainnya.
  Onta mampu bertahan dengan kehilangan massa sekitar 20-25% selama berkeringat. Sementara mayoritas makhluk hidup hanya mampu bertahan hingga kehilangan massa sekitar 3%-4% sebelum terjadi gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meski unta kehilangan banyak cairan tubuh, darahnya tetap terhidrasi, hingga batas 25% tercapai.
  Ada banyak hal mengapa darah unta tidak mengental pada kondisi di mana darah mayoritas makhluk hidup sudah mengental. Sel darah merah onta berbentuk oval, bukan bulat seperti makhluk hidup lainnya. Onta juga memiliki sistem imunitas yang cukup unik. Semua mamalia memiliki antibodi berbentuk Y dengan dua rantai panjang sepanjang Y itu dengan dua rantai pendek di setiap ujung dari Y tersebut, tapi unta hanya memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya berbentuk lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan darah akan mengental.
   Ginjal dan usus onta sangat efisien dalam menyaring air. Bentuk urin onta sangat kental dan kotorannya sangat kering, sehingga bisa langsung dibakar ketika dikeluarkan.


KEPATUHAN ONTA.
  Ketika penulis ditaqdirkan Allah dapat menunaikan ibadah haji ke tanah suci bersama rombongan KBIH Muhammadiyah Surabaya tahun 2005-2006 lalu, dapat mengamati secara langsung betapa patuhnya onta pada majikan pemiliknya. Saat ziarah di halaman jabal Tsur penulis sempatkan naik onta dan potret bersamanya dengan membayar 10 rial, yang disiapkan oleh orang Arab yang memanfaatkan momentum haji untuk cari uang.
  Sebelum naik, onta disuruh menunddukkan tubuhnya, kedua kaki depannya dilipat dan kedua kaki belakangnya diduduki, laksana seorang wanita yang duduk sopan jelang prosesi akad nikah. Setelah penulis naik di atas tubuhnya, sang pemandu memberi isyarat agar berdiri, dan setelah dipotret onta tadi disuruh menundukkan badannya lagi agar mudah turun.
  Apalagi setelah menyaksikan rombongan onta di Jabal Qurban yang akan disembelih untuk dam haji, mereka berjajar tanpa satupun tali pengikat. Satu persatu disembelih oleh petugas pembantaian asal Afrika (berkulit hitam) dengan keadaan berdiri. Setelah yang satu di sembelih pada pangkal leher sebelah kanan, lantas jatuh tersungkur. Diinjaklah onta yang jatuh itu untuk melanjutkan penyembelihan berikutnya. Anehnya onta yang jumlahnya puluhan itu patuh dan tak ada satupun yang memberontak atau kabur.
  Sebelum ada angkutan modern, onta merupakan binatang yang penurut. dia rela diberi beban angkutan barang niaga yang banyak oleh pemiliknya, lalu dengan setia diajak menempuh perjalanan jauh, dengan jalan yang turun naik dan berliku.

PELAJARAN DARI ONTA.
   Kalau onta yang hanya diberi makan dan minum oleh majikannya itu mampu menahan lapar dan haus beberapa hari dan patuhnya luar biasa kepada pemiliknya, maka bagaimana dengan kita manusia yang sudah diberi aneka rahmat dan kenikmatan  serta fasilitas hidup lainnya oleh Allah SWT. Apakah ketahanan tubuh serta kepatuhan kita kepada Sang Pencipta dan Pemilik kita sudah melebihi ketahanan kepatuhan onta? Jawabnya jangan ditanyakan kepada rumput yang bergoyang, namun mari muhasabah sambil berkaca  dan bertanya pada diri sendiri.

DRS. H. SYAMSUN ALY, M.A,
Da'i, Praktisi Pendidikan dan
Dewan Syari'ah LAZISMU Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


LAZISMU Surabaya

LAZISMU Surabaya
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya

MARI BERAMAL NYATA

MARI BERAMAL NYATA